GridPop.ID - Banjir serta tanah longsor melanda sejumlah titik di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hujan yang terjadi sejak Sabtu (16/3/2019) mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo.
Mengutip dari Kompas.com, anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Endro Sambodo mengatakan, bencana banjir yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Sehingga timbul banjir atau luapan air.
Di Kabupaten Bantul, bencana banjir paling parah melanda daerah Imogiri timur dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Evakuasi warga telah dilakukan oleh tim TRC BPBD bersama para relawan dengan menggunakan perahu karet.
Baca Juga : Terungkap, Pengendara Mobil yang Jadi Pahlawan Korban Banjir di tol Madiun Ternyata Seorang Polisi
Para warga dievakuasi ke tempat pengungsian atau bangunan yang lebih tinggi.
"Evakuasi kami dahulukan anak-anak, manula, dan kelompok rentan lainnya," katanya.
Sementara itu, dalam sebuah video yang diunggah di laman Instagram @lambe_turah, terlihat kepanikan warga saat banjir menerjang rumah mereka.
Pasalnya, pada video ketinggian air sudah mencapai pinggang orang dewasa.
Barang-barang yang mereka miliki pun terlihat hanyut terbawa arus air.
Baca Juga : Seperti Terlahir Kembali, Penampilan Luna Maya Berhijab Usai Umrah Dibanjiri Pujian
Tampak pula sepeda motor yang hampir terendam sepenuhnya dan tidak bisa dipakai sama sekali.
Mereka terlihat mengenakan jas hujan dan bersiap untuk meninggalkan rumah mereka menuju ke tempat pengungsian.
Kebanyakan dari mereka bergegas untuk menyelamatkan barang berharga dan keluar dari rumah.
Dalam video terdengar seruan pasrah korban meratapi rumahnya terendam banjir.
Tampaknya, video tersebut direkam saat banjir melanda bagian dalam rumahnya.
"Ya Allah.. iki njero omah (Ya Allah, ini di dalam rumah)" seru seseorang dalam video sambil menangis seperti dikutip GridPop.ID pada Senin (18/3/2019).
Ia pun berseru pasrah saat berjalan meninggalkan rumahnya sebelum air banjir menggenang lebih tinggi.
"Wes tinggal lungo wae rapopo ayo (Sudah tinggalkan saja dulu nggak apa-apa, ayo)," ujar orang tersebut lagi.
(*)