Find Us On Social Media :

Menguak Sisi Lain Bukit Soeharto, Calon Lokasi Ibu Kota Baru yang Dulu Kerap Ada Penambangan Batu Bara Ilegal hingga Kondisinya Ubrak-abrik!

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Rabu, 8 Mei 2019 | 10:23 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, yang menjadi salah satu lokasi calon Ibu Kota baru, Selasa (7/5/2019).

Lokasinya bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam dari Samarinda atau 45 menit dari Balikpapan dengan jalan darat.

Baca Juga : Hancurkan Barcelona 4-0 dan Melaju ke Final, Liverpool Ulangi Malam Penuh Sejarah

Sebagian kawasan kini dilewati tol Balikpapan-Samarinda, tol senilai Rp 6,2 triliun itu melintas sepanjang 24 km di dalam Tahura Bukit Soeharto yang juga termasuk kawasan konservasi.

Awang Faroek yang kala pembangunan tol menjabat sebagai Gubernue Kaltim memastikan, jalan tol tidak akan merusak kawasan konservasi tersebut.

Sedikitnya, ada tiga sungai besar yang bermuara di Sungai Mahakam di daerah ini.

Baca Juga : Baru Sebulan Menikah, Syahrini Kini Sebut Kelakuan Suaminya Seperti Kanebo Kering

Seperti dikutip dari tulisan berjudul "Bukit Soeharto Hanya untuk Konservasi" yang tayang di Harian Kompas pada 3 September 2001, keberadaannya dinilai bermanfaat untuk hajat hidup orang banyak.

Kawasan ini pun diperuntukkan sebagai etalase hutan tropis basah di Kaltim, penyeimbang iklim makro, serta daerah resapan air.

Suasana Bukit Soeharto pun bisa dilihat melalui Google Street View.

Baca Juga : Santai Tak Diundang Syahrini, Melaney Ricardo Gelar Perhelatan Super Mewah di Lokasi yang Sama

Sayangnya, kawasan ini kerap menjadi lokasi tambang batu bara ilegal.

Pembalakan kerap terjadi dan kondisinya tak karuan.