GridPop.ID - Belum lama ini publik digegerkan dengan kasus pembunuhan dan mutilasi seorang kasir minimarket bernama Vera Oktaria.
Vera ditemukan tewas pada Jumat (10/5/2019) lalu di penginapan Sahabat Mulya, Jalan Simpang Hindoli, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kasus ini mulai terungkap sejak pihak Polda Sumatera mendapatkan laporan dari Suhartini yang merupakan ibu kandung korban.
Melansir dari Tribunnews, Suhartini mengaku telah kehilangan putrinya sejak Selasa (7/5/2019) lalu.
Dari tes DNA yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara, Palembang, ditemukan kecocokan antara Suhartini dan jenazah hingga dipastikan korban adalah Vera Oktaria.
Terduga pelaku pembunuhan Vera adalah kekasihnya sendiri yang berinisial DP.
Baca Juga : Sering Diperlakukan Kasar dan Dipukul, Keluarga Curiga Fera Oktaria Dibunuh dan Dimutilasi Mantan Pacarnya
DP merupakan oknum TNI berpangkat Prada dan tengah menjadi siswa infanteri di Dikjur Tamtama Ifanteri Ridam II Sriwijaya.
Dugaan Prada DP makin kuat setelah ia dilaporkan telah kabur dari Dodiklatpur (Komando Pendidikan dan Latihan Tempur) sejak Sabtu (4/5/2019).
Untuk mencari tahu keberadaan DP, Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan mengatakan, mereka saat ini telah membentuk tim untuk mencari keberadaan Prada DP.
"Masih dugaan, Prada DP juga sudah merupakan siswa yang kabur dalam masa pendidikan, sekarang masih kami cari," kata Djohan seperti dikutip GridPop.ID dari Kompas.com.
Melansir dari Tribunnews, Vera ternyata sempat mengeluhkan soal mantan pacarnya yang selalu memberikan ancaman sejak beberapa hari terakhir sebelum hilang.
Hal yang sama diutarakan oleh Suhartini (50), menurutnya pria inisial DP yang merupakan kekasih putrinya tersebut selalu bertindak kasar hingga akhirnya Vera memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka yang telah berjalan sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Anak saya pernah dipukul selama mereka pacaran. Dia tidak berani melawan karena tidak ada yang menolong, jadi anak saya tidak mau lagi dengan pacarnya itu," kata Suhartini di kediamannya.
Untuk sementara ini kasus pembunuhan terhadap Vera diduga dilatar belakangi masalah asmara.
Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan polisi terhadap pihak keluarga yaitu Vera meminta putus dari DP.
Karena DP enggan putus dengan Vera Oktaria, ia pun langsung membunuh korban di sebuah penginapan.
"Dari hasil otopsi, sama sekali tidak ada berhubungan badan. Jadi sebelum dibunuh, korban ini terlebih dahulu dianiaya di bagian kepala," ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, seperti dikutip dari Tribun Sumsel.
Keputusan Vera tersebut diduga telah membuat DP kesal hingga ia diduga merencanakan untuk melakukan pembunuhan.
Ia kemudian menjemput korban dan membawanya ke Sungai Lilin untuk melancarkan rencananya.
"Sekarang pelakunya masih tunggal. Belum ada pelaku lain. Dari hasil olah tempat kejadian, sidik jari yang ditemukan banyak sidik jari pelaku dan juga korban ini mengalami luka di bagian kepala," ujarnya. (*)