Hal itu membuat para pedagang Pasar Tanah Abang tidak bisa berdagang lebih lama.
Sementara itu, Ekonom Institute for Develoment of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, sektor ritel akan terkena dampak paling besar karena kerusakan ini.
"Paling besar ke sektor ritel karena ini momentum masyarakat belanja kebutuhan Lebaran," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
"Apalagi yang terkena dampak Pasar Tanah Abang. Itu efeknya cukup signifikan," sambung dia.
Sebagaimana diketahui, pusat grosir terbesar di Asia Tenggara tersebut selalu penuh dengan masyarakat setiap Ramadan tiba.
Baca Juga: Menangkan Pertarungan Sengit, Komitmen Jokowi Dipuji Habis SBY, Ini Alasannya
Masyarakat membeli berbagai keperluan Ramadan dan Lebaran.
Namun kemarin, Pasar Tanah Abang itu harus tutup sehingga tidak ada aktivitas jual beli seperti biasanya.
(*)