GridPop.id - Sejak Irfansyah (45) atau IR ditangkap, sang istri, Angel (28) sudah dua kali datang ke Polda Metro Jaya untuk membesuk suaminya.
Akan tetapi, upaya Angel untuk bertemu sekaligus meminta penjelasan atas kasus yang menimpa IR menemui jalan terjal.
Pada kunjungan pertama ke Polda Metro Jaya, Jumat (24/5/2019), Angel sempat dibuat bingung lantaran suaminya ternyata ditahan di tahanan narkoba Polda Metro Jaya.
"Pas pertama itu saya sempat nyari-nyari dimana dia, ternyata ada di tahanan narkoba," kata Angel kepada TribunJakarta.com, Selasa (28/5/2019).
Dalam pertemuan singkat itu, Angel pun masih belum mendapatkan penjelasan rinci atas kasus yang dialami IR.
Ia tak percaya bahwa suaminya terlibat dalam kepemilikan senjata api dan dituduh sebagai calon eksekutor yang akan menghabisi nyawa 4 tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei pasa 22 Mei 2019 seperti yang dituduhkan polisi.
"Masa iya suami saya dituduh jadi pembunuh, itu kan seram banget. Yang buat saya malu sama tetangga tuh awalnya dia dibilang teroris pas ditangkap," kata Angel.
Setelah besukan pertama, upaya Angel untuk kembali menemui IR di tahanan pada Senin (27/5/2019) kemarin malah tak berhasil.
Lima jam lebih ia menunggu di ruang tahanan narkoba Polda Metro Jaya namun tak bisa menemui IR.
"Saya dari jam 10 siang sampai 3 sore disana tapi enggak bisa nemuin, nanya ke polisi juga enggak dikasih penjelasan," ucapnya.
Sebagai orang awam, Angel belum memutuskan langkah hukum apa yang akan ditempuh pihak keluarga terhadap kasus ini.
Ia pun mengaku tak banyak mengenal dengan teman-teman IR.
"Saya bingung sekarang gimana ini, mana mau lebaran, dia kan kepala keluarga," kata Angel yang telah memiliki dua anak dari hasil pernikahannya dengan IR lima tahun silam.
IR merupakan satu dari enam orang yang ditangkap kepolisian jelang aksi 22 Mei 2019.
IR diproyeksikan sebagai eksekutor untuk membunuh empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei saat aksi 22 Mei 2019.
Ia ditangkap di pojokan belakang pos keamanan Komplek Peruri di kawasan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Selasa (21/5/2019) malam.
Usai menangkap IR, polisi langsung melakukan penggeledahan di rumah kontrakan IR yang tak jauh dari lokasi penangkapan.
Polisi mencari keberadaan tiga senjata api yang diduga dimiliki IR untuk menghabisi nyawa 4 tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei pada 22 Mei.
Tak ada dokumen lainnya yang turut diamankan. Terlebih, polisi tidak menemukan senjata, karena memang enggak ada, begitu kata Angel.
Kendati begitu, polisi menyita beberapa anak panah yang dijadikan pajangan di rumah mereka.
Baca Juga: Begini 'Reaksi' Nagita Slavina Soal Adegan Raffi Ahmad Cium Zaskia Gotik yang Disorot MUI
Irfansyah alias IR (45) merupakan satu dari enam orang yang ditangkap kepolisian jelang aksi 22 Mei 2019.
IR diproyeksikan sebagai eksekutor untuk membunuh empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei saat aksi 22 Mei 2019.
Ia ditangkap di pojokan belakang pos keamanan Komplek Peruri di kawasan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Selasa (21/5/2019).
IR tinggal di sebuah rumah kontrakan berukuran sekira 3x6 di gang tak jauh dari lokasi ia ditangkap.
TribunJakarta.com yang menyambangi rumah kontrakan itu pun diterima oleh Angel (28) istri IR.
Beberapa stiker Prabowo-Sandi terlihat menempel di pintu dan jendela kaca rumah tersebut.
Stiker yang ukurannya cukup besar tertempel di pintu rumah lengkap dengan gambar garuda merah lengkap dengan tulisan Indonesia Menang, Prabowo-Sandi.
Angel mengatakan stiker itu memang sudah lama dipasang, tepatnya sejak masa kampanye pemilu 2019 berlangsung.
"Itu stikernya sudah lama emang dipasangnya dari pas pemilu itu dikasih sama relawan," kata Angel kepada TribunJakarta.com, Selasa (28/5/2019).
Kendati rumahnya dipenuhi stiker Prabowo-Sandi, Angel mengaku tak tahu soal afiliasi politik suaminya.
"Kalau pilihan politik itu kan hak masing-masing ya, saya juga enggak pernah nanya dan dia juga enggak pernah ngomongin politik," kata Angel.
Selain itu, Angel menyebut suaminya selama ini tak pernah terlibat aksi yang mendukung salah satu paslon.
Namun sebelum ditangkap, sang suami memang mengatakan akan mengikuti aksi unjuk rasa yang digelar di Bawaslu pada 21 Mei 2019.
"Sebelumnya suami emang bilang mau ikut aksi itu. Sehabis makan malam dia pergi ke lapangan, dia emang suka nongkrong di sana," sambung Angel.