GridPop.id - Terungkap, ini dia 5 fakta bom bunuh diri di Kartasura.
Pelaku sering tonton video radikal sampai identitasnya.
Sebuah ledakan diduga bom bunuh diri menggemparkan warga Kartasura.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin (3/6/2019) pukul 23.00 WIB.
Bom bunuh diri ini meledak di Pos Pengaman (Pospam) Lebaran 2019 milik Polres Sukoharjo Tugu Kartasura, simpang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Seorang pria yang diduga merupakan pelaku bom bunuh diri tergeletak di depan Pospam.
Dirinya terluka parah di bagian pinggang hingga kaki.
Mengutip dari TribunSolo, "Iya benar, saya saat jaga di pos," ungkap salah seorang polisi, Ary via pesan singkat.
"Kejadian baru saja, sekitar pukul 23.00 WIB," imbuhnya.
Tak lama berselang, Polda Jateng berhasil mengungkap identitas korban yang diduga pelaku peledakan.
Mengutip dari Kompas.com, "Korban yang berada di lokasi kejadian diduga pelaku ini berinisial RA," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019).
Lantas fakta apa sajakah yang berhasil diungkap soal pelaku bom bunuh diri ini?
Simak ulasannya berikut ini:
1. Warga Setempat
Selama ini korban yang diduga pelaku tersebut tinggal bersama orangtuanya di kawasan Kartasura.
"Korban diduga pelaku (peledakan) tinggal bersama orangtuanya di sini (Kartasura)," terang Kapolda.
Pemuda berusia 22 tahun itu bertempat tinggal di Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.
2. Sering Lihat Video Radikal
Masil (19), teman sepermainan RA, mengatakan bahwa pelaku mengalami perubahan drastis.
Pelaku semakin jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Kendati demikian, Masil mengaku masih sesekali berkomunikasi dengan RA.
Menurut Masil, RA juga akhir-akhir ini mulai gemar menyaksikan video dokumentasi perang dan aksi radikal di daerah Timur Tengah.
Mengutip dari TribunSolo, "Ia mulai senang melihat video perang Suriah, termasuk pemenggalan kepala menggunakan handphone," ungkap Masil usai penggeledahan di rumah RA, Selasa (4/6/2019) dini hari.
Masil menduga RA dicuci otaknya oleh orang yang tak dikenal.
Apalagi, RA mulai enggan diajak pergi ke masjid.
"Padahal dulu orangnya biasa saja, dengan teman-teman sekampung pun sering kumpul-kumpul, namun tiba-tiba sudah tidak mau ke masjid," ucapnya.
3. Masih Amatir
Pelaku bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura,Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam, disebutkan merupakan amatir.
Mengutip dari Kompas.com "Dari hasil pemeriksaan sementara dan analisa tim Densus, pelaku amatir," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2019).
Dedi menuturkan, polisi belum menemukan rekam jejak aksi pelaku yang berinisial RA (22) tersebut.
"Kemudian juga rekam jejaknya di kelompok belum terlihat, rekam jejak aksinya juga boleh dikatakan belum terbaca," ungkapnya.
4. Terpengaruh Paham Radikal
Menurut pihak kepolisian, pelaku telah terpapar paham radikal. Namun, Dedi mengungkapkan bahwa RA merupakan lone wolf atau bertindak sendiri.
Polisi, katanya, belum menemukan indikasi RA tergabung dalam jaringan kelompok teroris manapun.
"Belum ada indikasi keterkaitan yang bersangkutan menyangkut masalah yang bersangkutan ikut dalam suatu jaringan, baik JAD Jawa Tengah, maupun dari kelompok yang lain lain," tutur Dedi.
5. Sempat Hilang Secara Misterius
Masil juga mengatakan bahwa RA sering menghilang secara misterius dan tiba-tiba pulang ke rumah.
"Dulu bahkan sampai masuk ke akun Facebook Info Cegatan Solo, masuk daftar orang hilang," tutur Masil. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)