Buya meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh keadaan terlebih hingga kini ekses dari Pemilu 2019 masih belum selesai.
"Elit politik jangan mengomporim memperparah keadaan ini. Yang radikal ya akan menumpang di situ juga, karena mereka ingin juga menunjukkan eksistensinya," pungkasnya.
Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD berharap aparat mengusut tuntas aksi bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan membuka sejelas-jelasnya pelaku dan jaringannya.
"Negara harus tetap sangat berhati-hati untuk menangkal radikalisme ini. Saya kira harus tetap bertindak tegas dan transparan," ujar Mahfud di kediamannya di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Selasa (4/6/2019).
Menurut Mahfud, kejadian bom bunuh diri di Kartasura harus diusut sampai tuntas dan transparan.
"Buka saja sejelas-jelasnya siapa pelakunya, bagaimana melakukannya lalu apa jaringannya," tegasnya.
Selain itu, Mahfud berharap, masyarakat bisa obyektif menilai peristiwa.
Jika aparat berlebihan bisa dinilai di pengadilan dan di dalam proses hukum yang berjalan.
"Saya selalu mengatakan, ada dalil begini kalau di dalam ilmu politik dan ilmu hukum itu, salus populi suprema lex, artinya keselamatan rakyat, keselamatan bangsa, keselamatan negara itu menjadi hukum yang tertinggi," tandasnya.