Ia banyak menghabiskan waktunya seorang diri mendekam dalam kamarnya.
Hanya staff pembersih kamar yang acap berhubungan dengan Kate.
Padanya ia mengaku menderita kanker perut.
Kate banyak menghabiskan waktunya di kamar hotel, dan tak seorang pun tercatat mengunjunginya.
Beberapa hari di hotel, Kate mengalami depresi akut, semangatnya merosot tajam, gairah hidupnya luruh.
Hingga suatu kali, Kate memberanikan diri ke luar kamar, menuju kota demi membeli sebuah senjata api.
Malam hari pada 28 November, Kate menuju beranda luar hotel.
Sebuah pistol di genggamannya, ombak bergulung dan deru angin bersahut-sahutan.
Kate menghadap laut dan tak lama kemudian ia tersungkur, suara senapan senyap dalam gulungan badai.