Jenazah NP yang ditemukan tak memakai celana, hanya pakaian atas, sempat dibawa ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD R Syamsudin.
Di rumah sakit ini hanya dilakukan visum luar terhadap jenazah NP.
Minggu malam itu SR ikut mengantar dan mendampingi jenazah anak angkatnya di rumah sakit milik pemerintah.
Dalam keadaan berduka, SR sempat berbincang dengan Kompas.com di Instalasi Jenazah RSUD R Syamsudin, Minggu malam.
"Iya, ini jenazah anak saya. Tadi pagi itu saya mau jualan, anak saya ingin ikut tapi saya suruh diam di rumah sama kakaknya. Tapi saat saya pulang, anak saya enggak ada," kata SR.
Dia mengaku sempat mencari dan akan melaporkan ke polisi karena hingga Minggu siang anaknya tidak ada di rumah dan ditunggu-tunggu tidak pulang.
Hingga akhirnya diketahui anak angkatnya ditemukan meninggal di Sungai Cimandiri.
Dia mengakui bila anak perempuannya yang meninggal ini merupakan anak angkat.
Almarhumah NP ini sudah diangkat sebagai anak sejak usia tiga tahun. Di rumahnya, ia mengatakan, tinggal bersama suami dan dua anak laki-laki.
"Saya ingin sekali punya anak perempuan, makanya saya dan suami mengangkatnya sejak usia dua tahun," aku SR yang berlinang air mata.
Hasil autopsi, dokter menemukan luka di leher, lidah, kemaluan, dan anus bocah NP.
Polisi menangkap SR dan dua putranya, RG dan R di rumah kontrakan mereka di Kampung Bojongloa, Situmekar, Lembursitu, Kota Sukabumi.
"Ketiganya langsung diamankan tanpa perlawanan," kata Kepala Polres Sukabumi.AKBP Nasriadi di Mapolsek Cibadak, Selasa (24/9/2019).
Polres Sukabumi mengungkap, tersangka SR alias Yuyu, RG dan R, sering berhubungan intim atau inses sekitar dua bulan terakhir.