Find Us On Social Media :

Detik-detik Terakhir Tien Soeharto Sebelum Meninggal, Titip Pesan pada Perempuan Ini tapi Berujung Kecewa: Andai Orang yang Dulu Diberi Pesan Ibu Tien Mendengarnya

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Sabtu, 5 Oktober 2019 | 13:30 WIB

Cinta semanis racun ala Pak Harto dan Bu Tien.

Di atas komplek Astana Giribangun, terdapat Astana Mangadeg, yakni komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran, salah satu pecahan Kesultanan Mataram.

Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 meter dpl, sedangkan Giribangun pada 660 meter dpl. Di Astana Mangadeg dimakamkan Mangkunegara (MN) I alias Pangeran Sambernyawa, Mangkunegara II, dan Mangkunegara III.

Baca Juga: Padahal Ikut Makan Bareng Keluarga Cendana, Pesan Tegas Ibu Tien Sebelum Wafat Bikin Mayangsari Gigit Jari Tak Bisa Gantikan Posisi Halimah!

Pemilihan posisi berada di bawah Mangadeg itu bukan tanpa alasan. Yakni untuk tetap menghormati para penguasa Mangkunegaran, mengingat Ibu Tien Soeharto adalah keturunan Mangkunegara III.

Menilik kembali kisah Tien, mantan Ibu Negara tersebut sempat memberikan pesan terakhir sebelum tutup usia.

Pesannya tersebut tertuang pada sebuah buku berjudul Pak Harto The Untold Stories.

Dikutip dari Tribun Jatim, pada suatu hari, di sebuah upacara Golkar tahun 1996, Ny. Mien Sugandhi kala itu sedang menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Peranan Wanita duduk bersama dengan Ny. Tien Soeharto.

Baca Juga: Ubah Langit Mendung Jadi Cerah, Begini Kisah Tukang Sapu Mbah Rebo saat Jadi Pengawal Ibu Tien hingga Pawang Hujan

"Tolong katakan kepada ... (ia menyebut salah seorang petinggi Golkar), agar Pak Harto jangan menjadi presiden lagi. Sudah cukup, sudah cukup. Beliau sudah tua,” ujar Ibu Tien Soeharto.

"Lo, kalau begitu siapa yang mumpuni untuk menggantikan beliau?" Mien Sugandhi terkejut dan bertanya.