"Biarlah itu diserahkan dan ditentukan oleh Pemilu saja. Aku sudah tidak mau lagi. Aku mau pergi, aku lungo (pergi). Pokoke aku lungo," kata Ny. Tien.
Lantas Mien Sugandhi menyampaikan pesan dari Ibu Tien Soeharto kepada orang yang dituju, tetapi orang itu tidak mengindahkan perintah dari Ny. Mien Sugandhi dan Ny. Tien Soeharto.
Benar apa yang diungkapkan oleh Ny. Tien Soeharto.
Tepat pada bulan April 1996, Ny. Tien benar-benar pergi untuk selama-lamanya.
Namun, pada Maret 1998 Pak Harto tetap dipilih menjadi presiden.
Perubahan memaksa Soeharto berhenti.
"Seandainya orang-orang yang dulu diberi pesan oleh Ibu Tien mendengarnya," batin Ny. Mien Sugandhi.
Menurut Ny. Mien Sugandhi tak pernah Ny. Tien seserius ini. (*)