GridPop.id – Sebuah peristiwa tak terduga dialami seorang pria.
Pria berusia 22 tahun tersebut mencari perlindungan di sebuah kereta di Tiongkok.
Pria tersebut mengaku jadi korban cuci otak.
Ia juga mengaku disekap oleh sebuah kelompok radikal yang melakukan skema piramida ilegal
Ma Jian Sheng memberitahu bahwa dirinya sedang berada kondisi darurat.
Ma menyampaikan kondisi ini kepada penumpang dan polisi kereta api di kereta api yang bergerak dari Nanning di Guangxi.
Awalnya Ma terlibat dalam sebuah argumen dengan seorang wanita yang mengaku jika Ma adalah suaminya.
Ma meminta bantuan dengan berteriak, "Tolong, kondektur saya tidak mengenalnya. Kami bukan suami istri"
Ma mengatakan, ada seorang teman mengajaknya ke sebuah hunian di Nanning.
Temannya itu mencuci otaknya untuk bergabung dengan apa yang digambarkan sebagai skema investasi.
Ma mengatakan bahwa dia segera sadar bahwa itu adalah skema piramida dan ia pun diancam serta ditahan oleh kelompok tersebut.
Dia memanfaatkan kesempatan untuk melarikan diri ke stasiun kereta api.
Ma naik kereta api Qingdao di provinsi Shandong timur.
Seorang wanita dari kelompok tersebut mengikuti Ma dam naik kereta api yang sama.
Ia lalu terlibat argumen dengan Ma di atas kereta.
Seorang petugas polisi kereta api memperingatkan wanita tersebut tetapi akhirnya pergi karena kurangnya bukti.
Meskipun ilegal, skema piramida sudah tersebar luas di Tiongkok.
Skema piramida adalah sebuah model bisnis yang merekrut anggotanya dengan menjanjikan pembayaran atau jasa apabila mereka berhasil merekrut orang lain untuk bergabung dengan skema ini.
Model bisnis ini biasanya menargetkan orang-orang dari pusat pedalaman yang lebih kecil dengan tingkat ekonomi bawah.
Kelompok berpenghasilan rendah, pekerja migran, pekerja yang diberhentikan, dan orang yang baru lulus sekolah sering menjadi korbannya. (*)