GridPop.ID - Sejak mengangkat Betrand Peto menjadi anaknya, keluarga Ruben Onsu selalu menjadi sorotan.
Terlebih, Ruben Onsu dan Sarwendah selalu memberikan kasih sayangnya kepada Betrand Peto tanpa membeda-bedakan dengan kedua anak kandungnya.
Namun, kedekatan Sarwendah dan Betrand Peto belakangan ini selalu mengusik publik.
Belum lama ini beredar video yang menunjukan Betrand Peto tak sengaja memegang dada Sarwendah.
Merujuk artikel Kompas.com, video yang diributkan di Twitter adalah potongan video yang diambil dari Instagram Story akun media sosial Ruben Onsu.
Potongan video tersebut memperlihatkan Ruben, Betrand, dan Sarwendah duduk berjejer di sebuah bioskop.
Baca Juga: Jangan Iri, Terungkap Bukti Via Vallen Penyanyi Dangdut Kesayangan Rhoma Irama, Lihat Faktanya
Ruben kemudian bertanya pada Betrand perihal sutradara video musik terbarunya berjudul "Deritaku" yang akan rilis.
Refleks, Betrand menjawab, "bunda". Saat itu, Betrand yang hendak menunjuk Sarwendah menyentuh dada dari ibu sambungnya tersebut.
Video tersebut lantas menuai berbagai komentar dari warganet.
Banyak warganet menyayangkan hal tersebut terjadi dan malam menimbulkan pandangan miring.
Beberapa berpikir bahwa Betrand yang masih di bawah umur itu sengaja melakukan tindakan tersebut.
Bahkan ada yang mengungkit-ungkit sikap manja Betrand dengan Sarwendah.
Sementara yang lainnya menyarankan agar Ruben dan Sarwendah tak tinggal satu atap dengan anak angkat mereka itu.
Meski ada warganet yang menangkap isu miring video tersebut, ada juga warganet yang mencoba melihat dari sisi positifnya.
Menurut mereka, Betrand tak sengaja melakukan itu saat ingin menunjuk Sarwendah.
Kebetulan posisi tangannya saja yang terlalu dekat karena ia dan Sarwendah serta Ruben duduk berdempetan.
"Jahat bgt videonya dipotong setengah2 gt. ini aslinya bertrand lg ditanyain yang jadi director videonya siapa trs dia nunjuk sarwendah, buktinya pas ga sengaja "kena" tangan dia masih disitu. videonya diliat sampe abis jgn setengah2 makany," tulis seorang pengguna Twitter.
Video tersebut menjadi perbincangan di kalangan warganet, bahkan psikoloh anak dan keluarga, Astrid WEN juga angkat bicara mengenai hal ini.
Belum tentu disengaja
Usai menonton video yang viral tersebut, Astrid berpendapat bahwa kita tidak bisa menyalahkan anak asuh Sarwendah.
"Tidak bisa ditentukan apakah intensional (disengaja) atau tidak, tidak bisa di-judge. Tapi kalau dari ceritanya, dia (Betrand) yang tidak pernah dapat ASI sebelumnya dan lain-lain mengingatkan kita akan pentingnya edukasi seks sejak dini," tutur Astrid, Rabu (11/12/2019), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Astrid, salah bila banyak orang mengatakan edukasi seks dilakukan mulai remaja.
"Edukasi seks itu harus diajarkan mulai usia 1,5 menuju 2 tahun. Bukan diajarkan tentang berhubungan seks ya, tapi hal mendasar yaitu gender," lanjutnya.
Edukasi yang paling pertama diajarkan adalah tentang gender. Apakah anak tersebut laki-laki atau perempuan, bagaimana tubuhnya sama dengan ayahnya atau ibunya.
Lalu bagaimana jika anak sudah remaja seperti Betrand Peto?
"Jika kasusnya anak asuh apalagi yang sudah remaja, perlu dibantu dengan edukasi atau pengajaran. Supaya tidak terjadi miskomunikasi. Ibu berhak menentukan batasan fisik, dan mengajarkan bahwa 'cara pemberian kasih sayang di keluarga ini berbeda dengan keluargamu sebelumnya'," papar Astrid.
Refleks Sarwendah
Bagaimana tentang perilaku Sarwendah usai Betrand memegang dadanya? Astrid menyebutkan bahwa Sarwendah melakukan hal yang benar.
"Kalau saya lihat di videonya, Sarwendah itu refleks menepis (tangan anaknya). Itu merupakan mekanisme pertahanan diri, penanda batasan area personal kita," tuturnya.
Astrid menilai cara Sarwendah dengan refleks menepis tangan anaknya merupakan hal yang wajar dilakukan.
Jika tidak begitu, lanjutnya, bisa jadi Sarwendah memiliki trauma akan sentuhan fisik atau kejadian yang tidak umum sebelumnya.
"Aku lihat cara Sarwendah menepis masih wajar. Ibu memang sangat berhak disentuh oleh anaknya. Namun jika sentuhan itu dirasa berlebihan oleh ibu, ibu berhak memberitahu anaknya," lanjutnya.
Dalam hubungan ibu-anak, sentuhan adalah bukti kasih sayang.
Astrid mengatakan dari sisi ibu sendiri, penting untuk mengatakan bahwa 'mama sayang sama kami, tapi mama kurang nyaman jika disentuh seperti ini'.
Kemudian, menunjukkan cara sentuhan yang nyaman untuk ibu misal dengan menggenggam tangan.
Edukasi seperti ini akan berpengaruh terhadap relasi pertemanan dan percintaan si anak di masa mendatang.
"Cara kita memberikan batasan juga akan dicontoh oleh anak, dalam relasi pertemanan atau dengan lawan jenisnya," tutup Astrid. (*)