Find Us On Social Media :

Psikolog Keluarga Buka Suara Soal Video Viral Betrand Peto Sentuh Dada Sarwendah, Sebut Tentang Edukasi Gender dan Batasan dari Istri Ruben Onsu

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Jumat, 13 Desember 2019 | 19:30 WIB

Betrand Peto dan Sarwendah

GridPop.ID - Sejak mengangkat Betrand Peto menjadi anaknya, keluarga Ruben Onsu selalu menjadi sorotan.

Terlebih, Ruben Onsu dan Sarwendah selalu memberikan kasih sayangnya kepada Betrand Peto tanpa membeda-bedakan dengan kedua anak kandungnya.

Namun, kedekatan Sarwendah dan Betrand Peto belakangan ini selalu mengusik publik.

Baca Juga: Dinilai Bakal Bawa Perubahan Baik, Erick Thohir Kini Gencar Bersih-bersih Perusahaan Berpelat Merah hingga Temukan Ratusan Anak Cucu Pertamina

Belum lama ini beredar video yang menunjukan Betrand Peto tak sengaja memegang dada Sarwendah.

Merujuk artikel Kompas.com, video yang diributkan di Twitter adalah potongan video yang diambil dari Instagram Story akun media sosial Ruben Onsu.

Potongan video tersebut memperlihatkan Ruben, Betrand, dan Sarwendah duduk berjejer di sebuah bioskop.

Baca Juga: Jangan Iri, Terungkap Bukti Via Vallen Penyanyi Dangdut Kesayangan Rhoma Irama, Lihat Faktanya

Ruben kemudian bertanya pada Betrand perihal sutradara video musik terbarunya berjudul "Deritaku" yang akan rilis.

Refleks, Betrand menjawab, "bunda". Saat itu, Betrand yang hendak menunjuk Sarwendah menyentuh dada dari ibu sambungnya tersebut.

Video tersebut lantas menuai berbagai komentar dari warganet.

Banyak warganet menyayangkan hal tersebut terjadi dan malam menimbulkan pandangan miring.

Baca Juga: Sebut Tahun 2020 Sebagai Masa Keterpurukan Barbie Kumalasari, Mbak You Beri Peringatan Keras: Akan Menyangkut Anaknya!

Beberapa berpikir bahwa Betrand yang masih di bawah umur itu sengaja melakukan tindakan tersebut.

Bahkan ada yang mengungkit-ungkit sikap manja Betrand dengan Sarwendah.

Sementara yang lainnya menyarankan agar Ruben dan Sarwendah tak tinggal satu atap dengan anak angkat mereka itu.

Meski ada warganet yang menangkap isu miring video tersebut, ada juga warganet yang mencoba melihat dari sisi positifnya.

Baca Juga: Tertidur Pulas di Pangkuan Suami saat Naik KA Prameks, Inilah Kisah Mengharukan Pasangan Kakek Nenek yang Tetap Mesra di Usia 57 Tahun Pernikahan: Jika Simbok Sakit Bapak Menangis

Menurut mereka, Betrand tak sengaja melakukan itu saat ingin menunjuk Sarwendah.

Kebetulan posisi tangannya saja yang terlalu dekat karena ia dan Sarwendah serta Ruben duduk berdempetan.

"Jahat bgt videonya dipotong setengah2 gt. ini aslinya bertrand lg ditanyain yang jadi director videonya siapa trs dia nunjuk sarwendah, buktinya pas ga sengaja "kena" tangan dia masih disitu. videonya diliat sampe abis jgn setengah2 makany," tulis seorang pengguna Twitter.

Baca Juga: Vidi Aldiano Umumkan Idap Kanker Ginjal, Pesan Terakhirnya Sebelum Operasi Bikin Banyak Artis Shock: I Love You Guys!

Video tersebut menjadi perbincangan di kalangan warganet, bahkan psikoloh anak dan keluarga, Astrid WEN juga angkat bicara mengenai hal ini.

Belum tentu disengaja

Usai menonton video yang viral tersebut, Astrid berpendapat bahwa kita tidak bisa menyalahkan anak asuh Sarwendah.

"Tidak bisa ditentukan apakah intensional (disengaja) atau tidak, tidak bisa di-judge. Tapi kalau dari ceritanya, dia (Betrand) yang tidak pernah dapat ASI sebelumnya dan lain-lain mengingatkan kita akan pentingnya edukasi seks sejak dini," tutur Astrid, Rabu (11/12/2019), dikutip dari Kompas.com.

Menurut Astrid, salah bila banyak orang mengatakan edukasi seks dilakukan mulai remaja.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tengah Berobat ke Luar Negeri Ashanty Mendadak Alami Pendarahan Hebat hingga Idap Peradangan Kronis yang Berpotensi Serangan Stroke, Kok Bisa?

"Edukasi seks itu harus diajarkan mulai usia 1,5 menuju 2 tahun. Bukan diajarkan tentang berhubungan seks ya, tapi hal mendasar yaitu gender," lanjutnya.

Edukasi yang paling pertama diajarkan adalah tentang gender. Apakah anak tersebut laki-laki atau perempuan, bagaimana tubuhnya sama dengan ayahnya atau ibunya.

Lalu bagaimana jika anak sudah remaja seperti Betrand Peto?

"Jika kasusnya anak asuh apalagi yang sudah remaja, perlu dibantu dengan edukasi atau pengajaran. Supaya tidak terjadi miskomunikasi. Ibu berhak menentukan batasan fisik, dan mengajarkan bahwa 'cara pemberian kasih sayang di keluarga ini berbeda dengan keluargamu sebelumnya'," papar Astrid.

Refleks Sarwendah

Bagaimana tentang perilaku Sarwendah usai Betrand memegang dadanya? Astrid menyebutkan bahwa Sarwendah melakukan hal yang benar.

Baca Juga: Segera Naik Pelaminan, Lucinta Beberkan Tanggal Pernikahannya dan Ingin Mengaku Sebagai Laki-laki di Depan Mertuanya: Alhamdulillah!

"Kalau saya lihat di videonya, Sarwendah itu refleks menepis (tangan anaknya). Itu merupakan mekanisme pertahanan diri, penanda batasan area personal kita," tuturnya.

Astrid menilai cara Sarwendah dengan refleks menepis tangan anaknya merupakan hal yang wajar dilakukan.

Jika tidak begitu, lanjutnya, bisa jadi Sarwendah memiliki trauma akan sentuhan fisik atau kejadian yang tidak umum sebelumnya.

"Aku lihat cara Sarwendah menepis masih wajar. Ibu memang sangat berhak disentuh oleh anaknya. Namun jika sentuhan itu dirasa berlebihan oleh ibu, ibu berhak memberitahu anaknya," lanjutnya.

Baca Juga: Shock Dengar Suara Nia Ramadhani Bernyanyi, Ayu Ting Ting Ledek Istri Ardi Bakrie Hingga Ucapkan Kalimat Menohok, Ada Apa?

Dalam hubungan ibu-anak, sentuhan adalah bukti kasih sayang.

Astrid mengatakan dari sisi ibu sendiri, penting untuk mengatakan bahwa 'mama sayang sama kami, tapi mama kurang nyaman jika disentuh seperti ini'.

Kemudian, menunjukkan cara sentuhan yang nyaman untuk ibu misal dengan menggenggam tangan.

Edukasi seperti ini akan berpengaruh terhadap relasi pertemanan dan percintaan si anak di masa mendatang.

Baca Juga: Kisah Pak Yos, Tukang Cukur di Bawah Pohon Langganan yang Bikin Soeharto Enggan Cari Pengganti Meski Sudah Jadi Presiden: Apa Bedanya kan Manusia Juga

"Cara kita memberikan batasan juga akan dicontoh oleh anak, dalam relasi pertemanan atau dengan lawan jenisnya," tutup Astrid. (*)