Dalam konferensi pers, Dzulkefly mengatakan bahwa pihaknya sudah mencari tahu siapa saja yang bersama keluarga itu, dan mengirim tim ahli.
"Pikiran pertama kami adalah nCov. Namun dari penjelasan mereka, bisa jadi penyakit lain seperti jantung. Yang jelas, fokus kami adalah memastikan segera teratasi," paparnya.
"Karena itu kami mengirim tim dengan pakaian pelindung lengkap. Kami tidak ingin mengambil risiko. Lebih baik selamat dari pada menyesal," tegasnya.
Tim hazmat dari HKL mendapat pemberitahuan dari pusat medis di Menara Kembar Petronas, di mana si remaja sempat menunjukkan gejala virus corona sebelum pingsan.
Pada pukul 11.45 waktu setempat, ambulans dari HKL sampai ke lokasi dengan pakaian hazmat.