Find Us On Social Media :

Dulu Diprediksi Sebagai Negara Gagal hingga Xanana Gusmao Nyaris Tewas Dibunuh Rakyatnya Sendiri, Timor Leste Sempat Alami Peristiwa Brutal Sampai Tak Mampu Atasi Penyakit Mematikan

By None, Jumat, 7 Februari 2020 | 17:23 WIB

Tentara Australia ketika berada di Timor Leste saat kerusuhan tahun 2006 terjadi

GridPop.id - Nama Xanana Gusmao dulu dikenal luas saat Timor Timur masih menjadi bagian Indonesia.

Namun, kini Xanana Gusmao yang menjabat Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste pusing tujuh keliling.

Xanana Gusmao sedang memikirkan evakuasi warga negaranya dari Wuhan karena virus Corona.

Xanana menyebut Timor Leste tak mampu melakukan operasi evakuasi warganya dari Wuhan.

Keadaan semakin tambah runyam tatkala di Timor Leste tak punya kemampuan mengisolasi warganya yang suspect virus corona.

Xanana Gusmao memelas kepada Indonesia agar dibantu perihal dua perkara diatas.

"Iya. Karena harus mengerti bahwa kita tidak punya fasilitas, tidak punya apa-apa. Oleh karena itu, kita minta kalau bisa (bantuan), seperti negara-negara lain," ujar Xanana di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020) seperti dilansir dari Kompas.com.

Xanana ingin pulau Bali dijadikan tempat isolasi sementara bagi 17 warga Timor Leste yang dipulangkan dari Wuhan.

Baca Juga: Ogah Sepanggung dengan Deddy Corbuzier, Melaney Ricardo Menangis karena Sakit Hati hingga Hengkang dan Tak Saling Sapa

Tentu hal ini buat meradang Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace yang menilai permintaan Xanana seenak jidat.

"Jadi Pemerintah Timor Leste, mereka minta fasilitas dan izin melalui Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste untuk karantina 17 warga negaranya di Bali selama dua sampai tiga minggu," kata Cok Ace kepada wartawan, Senin (3/2/2020).

Menyikapi permntaan tersebut, Cok Ace melakukan rapat bersama dengan Pemprov Bali dan tentu saja Bali satu suara menolak permintaan tak tahu malu Timor Leste itu.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya, Selasa (4/1/2020).