Find Us On Social Media :

Imbas Pandemi Virus Corona, ILO Menyebut Perusahaan Indonesia Nyaris Tak Mampu Bertahan Hingga Membuat Lapangan Pekerjaan Terancam

By None, Senin, 18 Mei 2020 | 18:45 WIB

Imbas Pandemi Covid-19, ILO: Perusahaan Indonesia Nyaris Tak Mampu Bertahan Hingga Membuat Lapangan Pekerjaan Terancam

GridPop.ID - Virus corona ikut memengaruhi berbagai sektor kehidupan, termasuk bidang ekonomi.

Di Indonesia, keadaan ekonomi ikut terkena imbas pandemi covid-19.

Akibat virus corona, kebanyakan perusahaan di Indonesia nyaris tak mampu bertahan hingga membuat lapangan pekerjaan semakin terancam.

Baca Juga: Hidup Tanpa Ayah Sejak Kecil, Natasha Wilona Bongkar Kisah Pilu Masa Lalunya Pernah Tinggal di Gubuk Bolong yang Banyak Curut dan Dapur Kotor di Banjarmasin: Nggak Bisa Dibayangkan

Dua dari tiga perusahaan yang disurvei di Indonesia telah menghentikan operasi usahanya baik secara sementara maupun permanen.

Pendapatan perusahaan pun anjlok.

Lebih dari seperempat perusahaan melaporkan kehilangan lebih dari setengah pendapatan mereka, demikian survei perusahaan terbaru yang dikeluarkan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO).

Baca Juga: Tak Mau Jatuh ke Lubang yang Sama, Mulan Jameela Pilih Pegang Akun Media Sosial Ahmad Dhani karena Hal ini, Takut Sang Suami Bertindak Macam-macam?

Laporan penelitian, berjudul “Ketahanan hidup perusahan hampir habis, pekerjaan semakin terancam”, mengungkapkan 90 persen perusahaan mengalami masalah keuangan, yang membutuhkan dukungan mendesak dari pemerintah dalam arus kas agar dapat bertahan.

Selanjutnya, sekitar 63 persen perusahaan yang disurvei telah mengurangi jumlah pekerja dan banyak perusahaan lainnya berencana melakukan hal yang sama.

Survei ini dilakukan oleh Program ILO mengenai Kesinambungan Daya Saing dan Tanggung Jawab Perusahan (SCORE) Indonesia bekerja sama dengan para konstituen dan mitra pelaksananya, meliputi 571 perusahaan pada April 2020.

Baca Juga: Gemetaran Hingga Selalu Ucap Istighfar, Gen Halilintar Dilanda Ketakutan Usai Rumah Mewahnya Terendam Banjir, Bukan Harta Benda Mereka Justru takut Kehilangan Satu Barang Ini, Apa Itu?