Find Us On Social Media :

Jadi Tangan Kanan Keluarga Cendana di Masa Orde Baru Sampai Bersitegang dengan Jenderal Berpengaruh, Terungkap Sepak Terjang Rosano Barack Mertua Syahrini yang Mencengangkan: Semua Orang Lari Dari Soeharto, Tapi Saya Tidak!

By None, Senin, 8 Juni 2020 | 09:00 WIB

Jadi Kaki Tangan Keluarga Cendana di Masa Orde Baru Hingga Dicibir Jenderal Berpangkat, Terbongkar Sepak Terjang Mertua Syahrini, Roseno Barack yang Tak Main-main di Dunia Bisnis

Jika saat ini sang anak, Reino Barack tengah menjadi sorotan karena melangsungkan pernikahan dengan Syahrini, figur sang ayah pun tak kalah hebatnya.

Sebagai seorang usahawan, Rosano Barack termasuk salah satu pebisnis yang berpengaruh di Indonesia.

Dilansir dari tirto.id, Rosano merupakan pebisnis kawakan yang memiliki sejarah kedekatan dengan keluarga mantan Presiden Soeharto alias Keluarga Cendana.

Baca Juga: Azriel Hermansyah Ancam Bongkar Habis Rekaman Percakapan Telepon Usai Dimaki Raul Lemos: Om Maki-maki dan Jelekin Kita!

Di Indonesia, pria berdarah Jepang ini memiliki berbagai bisnis yang membuatnya bergelimang harta. Beberapa di antara merupakan kerjasama dengan keluarga.

Dilansir dari tirto.id, Rosano Barack mendirikan PT Global Mediacom bareng Bambang Trihatmodjo dan Mochamad Tachril Sapi`ie pada 30 Juni 1981. Saat itu, nama yang digunakan adalah PT Bimantara Citra.

Di balik hal tersebut, ketiga orang di atas ternyata telah memiliki kedekatan sejak lama.

Tulisan Thomas Wibisono dalam Informasi (1994) yang dilansir dari tirto.id mengisahkan, ketiganya sudah bersahabat sejak kecil, sama-sama bersekolah di SD Cikini.

Tak hanya Bambang Tri, Siti Hardijanti atau Mbak Tutut kelak juga turut menjabat sebagai komisaris independen di perusahaan ini.

Baca Juga: Cukup Disentuh dengan Sebuah Kecupan Mesra, 4 Bagian Tubuh Wanita Ini Bisa Buat Perempuan Langsung Terangsang, Terungkap Rahasia Dibaliknya

Saat Soeharto lengser pada 1998, Rosano saat itu masih tetap setia menjabat sebagai petinggi dari perusahaan yang ia dirikan tersebut.

Dikutip dari website PT Global Mediacom, pengusaha berumur 66 tahun itu menjabat sebagai komisaris utama sejak 29 Mei 1998.

Laman tirto.id menuliskan, ia menempati posisi tinggi itu kurang dari 10 hari setelah Soeharto lengser.