Find Us On Social Media :

Jadi Tangan Kanan Keluarga Cendana di Masa Orde Baru Sampai Bersitegang dengan Jenderal Berpengaruh, Terungkap Sepak Terjang Rosano Barack Mertua Syahrini yang Mencengangkan: Semua Orang Lari Dari Soeharto, Tapi Saya Tidak!

By None, Senin, 8 Juni 2020 | 09:00 WIB

Jadi Kaki Tangan Keluarga Cendana di Masa Orde Baru Hingga Dicibir Jenderal Berpangkat, Terbongkar Sepak Terjang Mertua Syahrini, Roseno Barack yang Tak Main-main di Dunia Bisnis

Hal ini seolah menunjukan kesetiaan Rosano, yang berkomitmen akan tetap bersama keluarga Cendana meski dalam kondisi sulit sekalipun.

Sebagai founder dari PT Bimantara Citra yang berganti nama menjadi PT Global Mediacom pada 27 Maret 2007, Rosano dikenal sebagai pengusaha yang berlimpah materi.

Dikutip dari laman marketscreener.com, harta Rosano Barack ditaksir mencapai US$ 35 juta atau sekitar Rp 490 miliar dengan nilai tukar Rp 14.000 per dolar AS.

Baca Juga: Terawang Ulah Pedagang yang Gunakan Jin Penglaris, Paranormal Ini Ungkit Ciri-ciri Koreng di Kaki hingga Celana Dalam

Selain itu, ia juga memiliki sejumlah bisnis lain seperti PT Plaza Indonesia Realty Tbk, PT Nusadua Graha International, PT Panasonic Manufacturing Indonesia, PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Jababeka Plaza Indonesia.

Tak salah jika Reino Barack memilih untuk terjun ke dunia bisnis. Selain sang ayah, Rosano Barack yang juga seorang usahawan besar, beberapa lini bisnis yang dimilikinya ditangani langsung oleh pria yang baru saja menikahi artis sekaligus penyanyi Syahrini.

Seperti dikutip dari buku Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando karangan Hendro Subroto, Mayor Jenderal TNI Sintong Panjaitan diangkat menjadi Panglima Kodam IX/Udayana pada tanggal 12 Agustus 1988.

Sebagai penangggung jawab keamanan wilayah, Sintong banyak bersentuhan dengan aspirasi masyarakat banyak, serta perkembangan sosial ekonomi di wilayahnya.

Baca Juga: 8 Tahun Jualan Keliling, Pedagang Sate Ini Terciduk Polisi Gunakan Bahan Menjijikkan Ini untuk Olahan Sate Dagangannya

Maklum saja, wilayah Kodam IX/Udayana khususnya Bali merupakan daerah yang bernilai emas di mata pelaku bisnis.

Situasi ini membawa Sintong pada pertemuan dengan kepentingan kelompok bisnis.

Menjelang lahir dekade 1980-an anak-anak Presiden Soeharto mengembangkan kiprahnya di bidang bisnis.