Find Us On Social Media :

Telan Pil Pahit Saat Hamil di Tengah Pandemi, Gegara Tak Punya Biaya Lakukan Swab Test Sebelum Melahirkan, Ibu Hamil ini Harus Kehilangan Calon Bayinya

By Septiana Risti Hapsari, Kamis, 18 Juni 2020 | 13:20 WIB

Ilustrasi hamil.

GridPop.ID - Hamil dalam sebuah pernikahan pastinya sangat membahagiakan.

Pasalnya setiap pasangan menanti momen mendapatka keturunan.

Namun, hal ini akan menjadi berbeda ketika dalam kondisi pandemi corona seperti sekarang.

Baca Juga: Virus Corona Mati Seketika, Ratusan Pasien Covid-19 Langsung Sembuh Usai Konsumsi Obat Radang Sederhana, Ahli Terkejut dengan Fakta Ini

Hamil dan melahirkan di masa pandemi nampaknya memang bukanlah hal mudah.

Selain karena sangat berisiko, prosedurnya pun cukup rumit dan panjang.

Hal ini sebenarnya dimaksudkan untuk keselamatan ibu dan bayinya.

Baca Juga: Mengerikan! Corona Belum Usai, Klub Malam di Jerman Tempat Pesta Seks Bebas Tiba-tiba Diserang Bakteri Mematikan, Pengunjung Didesak Lakukan Pemeriksaan

Namun, hal naas justru dialami seorang ibu di Makassar yang justru harus kehilangan bayinya saat hendak melahirkan.

Ervina Yana, seorang warga di Makassar harus kehilangan bayi dalam kandungannya saat akan dilahirkan.

Jika ingin melakukan persalinan, Ervina diharuskan menjalani rapid test dan swab.

Baca Juga: 4 Publik Figur Indonesia yang Menghembuskan Napas Terakhir saat Menjalani Syuting, Salah Satunya Sempat Dikira Sedang Tertidur

"Ibu Ervina ini peserta BPJS Kesehatan, tapi ditolak tiga rumah sakit karena tidak ditanggung biaya rapid test dan swab," ujar Alita Karen, aktivis perempuan Makassar yang ikut mendampingi Ervina, Selasa (16/6/2020).

Alita menjelaskan, Ervina sejak awal kerap memeriksakan kehamilan ke puskesmas. Namun saat kontraksi, Ervina langsung ke Rumah Sakit Sentosa.

“Karena Vina punya riwayat penyakit diabetes dan tidak kontrol kehamilan di Rumah Sakit Sentosa disarankan untuk rapid test. Kemudian RS Sentosa merujuknya ke RS Siti Hadihjah. Pihak RS Siti Hadihjah beralasan tak mempunyai alat rapid test, swab, dan operasi, kemudian kembali merujuk ke RS Stella Maris,” jelasnya.

Baca Juga: Hidupnya Dikuliti Habis Demi Konten YouTube, Paula Verhoeven Blak-blakan Akui Sampai Berguru pada Sosok Ini Lantaran Merasa Dilema dengan Tingkah Suaminya Sendiri

Di RS Stellamaris, lanjut Alita, Vina menjalani rapid test dengan membayar biaya Rp 600.000.

Ervina dinyatakan reaktif rapid test dan disarankan untuk menjalani swab test dengan biaya Rp 2,4 juta.

“Pasien tidak sanggup bayar tes swab seharga Rp 2,4 juta. Kemudian keluarga membawanya ke RSIA Ananda,” ungkapnya.

Baca Juga: Satu Indonesia Sebut Ibunya Halu, Putri Semata Wayang Barbie Kumalasari Tak Kuasa Menahan Malu pada Sang Ibu Gegara Lakukan Hal ini: Maunya Mami Jadi Artis yang Baik

Alita membeberkan, bayi dalam kandungan Ervina saat di RS Sentosa masih bergerak. Namun, setiba di RSIA Ananda dinyatakan meninggal dunia.

“Keterangan dokter Ervina besok pagi akan operasi jika hasil swab sudah keluar,” pungkasnya.

Baca Juga: Mati Kutu Usai Kalah di Pengadilan, Ruben Onsu Kini Terancam Dijebloskan ke Penjara Gegara Lakukan Hal Ini Selama 3 Tahun: Saya Kasih Dia Kesempatan Mikir Baik-baik

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Punya Biaya Swab Test, Ibu Hamil di Makassar Kehilangan Bayi dalam Kandungannya"