Find Us On Social Media :

Selama Ini Jadi Misteri, Rahasia Besar Dibalik Kalung Antivirus Corona Akhirnya Terungkap, Seorang Ahli Beberkan Fakta Dibaliknya yang Bikin Melongo

By Arif Budhi Suryanto,None, Senin, 6 Juli 2020 | 07:42 WIB

Penampakan Kalung Antivirus Corona oleh Kemenpetan

Menjawab pertanyaan ini, Kompas.com menghubungi Dr. Ir. Evi Savitri Iriani, MSi, Kepala Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Kementan, yang terlibat dalam penelitian antivirus Covid-19 dari eucalytus.

Evi menyampaikan, penelitian tentang eucalyptus sebenarnya sudah dilakukan sejak Januari 2020. Artinya, ini bukan penelitian baru.

Baca Juga: Diklaim Mampu Bunuh Virus Sampai 100 Persen, Kalung Antivirus Corona Produksi Kementerian Pertanian Ditertawakan dan Dicibir Habis-habisan: Ini Obat Apa Jimat?

"Pada awal Januari, ketika mendengar ada Covid-19 di China, kita langsung nih 'ayo temen-temen coba dikumpulkan hasil penelitiannya. Mana sih yang berpotensi sebagai antivirus maupun juga untuk meningkatkan imunitas'," kata Evi kepada Kompas.com dihubungi melalui sambungan telepon Minggu (5/7/2020).

Setelah diinventaris Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Kementan, ada sekitar 50 tanaman yang dianggap potensial berdasarkan empiris dan literatur.

"Selanjutnya kami ekstraksi bahan aktif tanaman tersebut dan kami uji kandungan bahan aktif serta kami uji juga kemampuan terhadap virus dengan bekerjasama dengan BB Veteriner," ungkap Evi.

Baca Juga: Perlahan Tapi Pasti Akan Segera Membaik, Dari 34 Provinsi di Indonesia, 13 Provinsi Ini Miliki Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Atas 70 Persen, Mana Saja?

BB Veteriner merupakan lembaga penelitian dalam bidang penyakit hewan yang sudah berusia lebih dari 50 tahun.

Evi menyebut, BB Veteriner memiliki pengalaman saat pandemi flu burung dan SARS. Lembaga tersebut pun memiliki banyak koleksi virus yang dapat dimanfaatkan untuk uji coba, termasuk virus corona umum.

Dalam penelitian ini, Evi mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan uji coba secara spesifik ke SARS-CoV-2 yang bertanggung jawab atas pandemi Covid-19.

Mereka melakukan pengujian ke virus corona secara umum.