"Kok kamu yang deg-degan sih? Harusnya aku," kata Atta Halilintar.
"Enggak tahu, kamu enggak pernah ngomong gini, jadi aku deg-degan sendiri," ujar Aurel.
"Kamu serius kan sama aku?," tanya Atta Halilintar.
"Oh hahaha," kata Aurel kembali ketawa.
"Jawab dong, kok malah ketawa sih? Serius kan?," desak Atta Halilintar.
"Iya," jawab Aurel malu-malu.
"Serius? Aku juga serius sama kamu, kita sama-sama serius, aku pengen ini semua jadi bukti, sama aku pengen ngasih sesuatu buat kamu, semoga ini jadi tanda keseriusan kita satu sama lain, dan semoga alam ini juga mengaminkan semua doa-doa kita untuk ke depannya," tutur Atta Halilintar.
Aurel pun tampak mendengarkan ungkapan hati Atta Halilintar.
"Aku tuh enggak tahu apa arti pacaran, apa arti tunangan, kaya gitu-gitu, yang aku tahu adalah gimana kita saling mengenal satu sama lain untuk supaya kita pada saat nanti kita menjadi sepasang sehidup semati itu harus bener-bener, bukan untuk berpisah, untuk bener-bener selama-lamanya," kata Atta Halilintar serius.
Mendengar itu, Aurel pun terlihat terharu dan menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Jadi aku pengen ngasih...," kata Atta Halilintar sambil mengeluarkan sesuatu dari kantongnya.
"Apa sayang?," tanya Aurel.