Buku itu juga menunjukkan bahwa mereka bertabrakan dengan prinsip istana.
Dimana istana menekankan pelayanan kepada Putra Mahkota di atas segalanya untuk kepemimpinan yang akan datang.
Rupanya buku itu mengungkapkan bahwa Harry dan Meghan kesal karena William dan Kate memiliki tugas yang lebih bergengsi daripada mereka.
Si penulis, Omid Scobie dan Carolyn Durand mengaku merangkai biografi itu berdasarkan cerita pihak-pihak terdekat pasangan Sussex.
Sementara itu, The Daily Mail melaporkan sumber-sumber buku itu mengungkapkan rasa kemarahan dan kebencian yang dirasakan pasangan itu sebagai bangsawan.
Ketika Harry dan Meghan menikah pada 2018, mereka dipandang sebagai masa depan kerajaan.
Namun buku itu justru mengungkapkan hal yang berbeda sama sekali.
Berdasarkan tulisan, Ayah dan ibu Archie merasa keinginannya tidak didukung keluarga.
"Mereka merasa berhutang banyak pada popularitas dan kesuksesan pernikahan mereka, yang menyebabkan curahan dukungan publik yang tidak mereka dapatkan," ujar seorang sumber kepada The Sun.
Biografi juga mengklaim bahwa keluar dari kerajaan merupakan keputusan Harry seorang.