GridPop.ID - Rasanya hampir semua orang di muka bumi ini ingin menjadi orang sukses dan hidup nyaman berkecukupan.
Meski pengertian sukses itu beragam, namun salah satu tolak ukur yang sering kali digunakan adalah penghasilan yang dimiliki seseorang.
Ya, banyak orang yang memiliki mimpi untuk menjadi kaya raya dan bergelimang harta.
Namun mimpi itu tampaknya tak berlaku bagi pria yang satu ini.
Dilansir dari Oddity Central melalui Sosok.ID, Simon Lee (53) justru memimpikan hidup sebagai gelandangan.
Pria asal Hong Kong itu padahal telah memiliki pekerjaan mentereng serta kehidupan yang makmur.
Tapi dia memutuskan untuk membuang kehidupannya yang nyaman demi menjadi gelandangan.
Simon Lee sendiri merupakan sarjana kimia yang lulus pada 1997 dan langsung mendapatkan pekerjaan tetap.
Namun, karena stres, ia akhirnya memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan pindah ke negara tetangga, Makau.
Di negara itu, ia mencari nafkah dengan mengajar anak-anak selama beberapa tahun.
Sampai tahun 2004, Simon memutuskan untuk pindah lagi ke Zhuhai di mana ia bertahan hidup menggunakan uang tabungannya.
Dua tahun kemudian, Simon kembali ke Makau dan bertahan hidup dari belas kasihan orang-orang.
Kala itu, bisnis kasino berkembang pesat di Makau dan banyak orang memberikan uang cuma-cuma kepada gelandangan seperti Simon.
Tapi kehidupan Simon sebagai gelandangan di Makau tak bertahan lama, karena pada 2010 dia dideportasi sehingga ia harus pulang ke kampung halamannya di Hong Kong.
Hidup sebagai gelandangan pun dilanjutkan Simon di kota paling makmur di Hong Kong.
Sejak saat itu, Simon hidup dengan mengandalkan makanan sisa dari restoran dan tidur di jalanan.
"Bagi saya, kehidupan ini bebas. Saya tidak perlu membayar ini itu untuk hidup, saya bisa tidur di mana saja.
"Tidur di jalanan telah memecahkan banyak masalah yang saya hadapi selama ini," kata Simon kepada South China Morning Post.
"Saya merasa telah menghemat sumber daya untuk masyarakat. Saya tidak membutuhkan uang karena saya tidak memerlukannya.
"Saya tidak mengejar ketenaran atau hal-hal yang bersifat material."
Simon selama ini mendapatkan pakaian dari sumbangan pekerja sosial Hong Kong atau memungut di jalan.
Simon juga tidak mendapatkan bantuan sosial berupa uang dari pemerintah.
Bila menginginkan sesuatu, Simon tinggal mengorek tempat pembuangan dan dia akan menemukan barang itu dalam kondisi yang masih bagus.
"Banyak orang kaya di Hong Kong yang sangat boros. Selalu ada sesuatu yang dibuang orang lain tetapi masih bisa saya gunakan," kata Simon.
Selain menggelandang, Simon juga memiliki kesibukan lain, yakni menjadi seorang penulis blog alias blogger.
Demi menjalankan aktivitasnya ini, Simon akan bertandang ke Perpustakaan Pusat di Causeway Bay untuk mengakses internet secara gratis.
Dalam blog-nya, Simon menuliskan kegiatan sehari-harinya sebagai seorang gelandangan juga pandangannya terhadap kehidupan.
"Jika Anda ingin bahagia, alih-alih hidup seperti manusia yang memikul beban harga diri, hiduplah seperti binatang," ujar Simon.
Simon mengaku sempat berkencan dengan seorang wanita selama tiga tahun menetap di Makau, tetapi setelah itu ia melajang hingga kini.
Dia juga memutuskan hubungan keluarga dengan orang tua serta tiga saudara laki-lakinya.
Menurutnya, cara ini membantunya terbebas dari rasa sakit dan stres.
Satu hal yang disukai Simon soal hidup sebagai gelandangan aadalah, ia tidak perlu mengkhawatirkan hari esok.
Dia hanya memikirkan hari ini dan membiarkan takdir memutuskan apa yang akan terjadi dengannya.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judulStres Hidup Makmur Hasil Kerja Kantoran, Pria Ini Pilih Resign Demi Menjadi Gelandangan, Ngaku Lebih Bahagia Setelah Tidur di Jalanan dan Makan Makanan Sisa dari Restoran