Kak Seto akui masalah yang dialami oleh orangtua itu sangat berbahaya jika diterima oleh anak tanpa adanya penyaringan informasi, ataupun pendampingan.
Kak Seto berharap agar anak tak ikut jadi korban masalah orangtua, apalagi masalah ini menyangkut dengan ibunya.
"Supaya anak tidak terkejut, orangtua harus dekat dengan anak, jika kesalahan orangtua dibuktikan benar adanya, (dalam kasus Gisel) si ibu harus minta maaf, tunjukkan dia manusia biasa yang bisa khilaf," buka obrolan Kak Seto kepada KompasTV saat itu.
"Kedua, adalah pendampingan pada anak, ada reaksi pada anak yang harus segera diselesaikan. Karena anak ini mendengar kasus orangtuanya. Ditanya, nak apa yang kamu dengar, nah ini pendampingan terius menerus untuk memperkuat daya tahan anak, bilang kalau ada temannya di sekolah bicara ini itu, jangan ditanggapi. yang penting komunikasi efektif, kalau anak baper bisa memahami, jangan sampai terpancing emosinya. Intinya selalu dampingi dan tanya setiap berita negatif yang masuk ke anak, keluarga harus turun tangan," tegas Kak Seto.
Menurut Kak Seto dampak psikologis adanya pembiaran bagi anak yang mendengar kabar negatif terkait kasus Gisel, itu bisa mengakibatkan trauma untuk anak.
"Bisa makin benci terhadap ibunya," ujarnya.
Kak Seto berharap jika ada masalah menimpa keluarga lain, masyarakat atau lingkungan sekitar bersikaplah jangan ikut campur karena itu masalah internal keluarga.
"Ini masalah internal sebuah keluarga yang dampaknya sangat negatif jika mereka itu ada anaknya, jangan ikut-ikut menyebarkan info negatif, dalam konteks perlindungan anak ya. Biarlah ada penyelesaian entah itu nanti penyelesaian secara hukum kasus dewasa, tapi jika ada anak terlibat disini, yuk kita jaga, anak belum saatnya memahami hal negatif tentang orangtuanya," tutup Kak Seto.
GridPop.ID (*)