GridPop.ID - Duka dirasakan keluarga Mia Tresetyani Wadu, pramugari Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182.
Mia dipastikan meninggal dunia usai jenazahnya teridentifikasi, Kamis (14/1/2021).
Kini keluarga korban hanya bisa menunggu kepulangan jenazah Mia di rumah duka di Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Panjer, Denpasar.
Pihak maskapai Sriwijaya Air pun sedang berkoordinasi dengan pihaknya yang di Jakarta terkait pemulangan jenazah Mia.
"Manajemen sangat perhatian terhadap korban," jelas Direct Manager Sriwijaya Air Bali Hendrik Ardiansah, seperti dikutip dari Tribun Bali.
Sebelumnya, pihak keluarga memang ingin menjemput langsung jenazah Mia ke Jakarta namun tidak jadi.
Hal ini mengingat kondisi pandemi Covid-19.
Namun karena tidak jadi menjemput langsung ke Jakarta, keluarga meminta jenazah Mia dikawal dua teman karib sekaligus teman sejawatnya.
"Saya sudah memastikan kepada pihak maskapai bahwa kami mohon untuk dikawal oleh teman sejawat yang juga teman karibnya, Dayu dan Srita, teman baiknya," ujar Yudi Irawan, kerabat korban.
Pesan terakhir Mia
Sebelumnya, melansir dari Tribun Timur, keluarga sempat mengutarakan pesan terakhir Mia sebelum dikabarkan tewas.
Dikatakan paman Mia, Johny Lay, keponakannya itu sempat berpesan agar rumahnya dipersiapkan dan dibersihkan.
Hal itu disampaikan Mia dua minggu sebelum kejadian karena dirinya hendak berkunjung dan berlibur bersama rekan-rekannya.
"Dua minggu sebelumnya karena tidak bisa Natalan, Mia telepon orang tua,"
"Minta tolong bersihkan rumah dan persiapkan rumah karena libur mau ke rumah," ungkap Johny.
Permintaan Mia telah disanggupi orang tuanya. Bahkan kamar tidur sudah selesai direhab.
"Orangtua sudah melaksanakan merehab membersihkan kamar mandi toilet dan kamar tidur," lanjut Johny.
Namun nahas takdir berkata lain.
Mia menjadi salah satu korban dalam jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak tersebut.
GridPop.ID (*)