Find Us On Social Media :

Meski Sudah Selesai Jalani Isolasi Mandiri, Mengapa Masih Rasakan Gejala Covid-19 Selama Berbulan-bulan? Ternyata Begini Faktanya

By Lina Sofia, Sabtu, 17 Juli 2021 | 05:42 WIB

Pasien Covid 19

GridPop.ID - Penderita Covid-19 pada umumnya menderita gejala seperti demam, batuk kering dan kesulitan bernapas.

Masa gejala itu kebanyakan biasanya akan sembuh dalam seminggu atau dua minggu.

Namun ternyata ada beberapa orang yang masih merasakan gejala-gejala tersebut sampai berbulan-bulan.

Diketahui memang jumlah penderita ini tidak dalam angka kecil, tapi sampai 10-30% dari pasien Covid-19.

Kondisi tersebut disebut disebut dengan long Covid.

Baca Juga: Tolong Jangan Abaikan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Covid-19 Saat Isolasi Mandiri, Catat Vitamin yang Dapat Dikonsumsi!

Kondisi pulih yang berbeda-beda inilah yang menjadi pertanyaan yang sulit dijawab oleh para ahli yang melawan pandemi Covid-19.

Sementara tidak ada jawaban pasti, ada beberapa teori yang disampaikan para ahli di seluruh dunia.

Berikut adalah penjelasan mengenai long Covid mengutip Intisari.ID dari The Conversation.

Sejauh ini tidak ada definisi yang diterima secara universal mengenai long Covid karena hal ini merupakan fenomena baru.

Definisi yang masih dibangun adalah ini merupakan istilah digunakan untuk menggambarkan situasi di mana orang-orang mengalami rangkaian gejala tetap setelah terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Putra Sulungnya Terpapar Covid-19, Begini Cara Maia Estianty Merawat Al Ghazali hingga Sembuh hanya dalam Waktu 5 Hari

Gejala yang dialami berbeda-beda, bisa kelelahan, napas pendek, sakit dada, jantung berdebar-debar, sakit kepala, brain fog, nyeri otot dan gangguan tidur.

Namun bisa juga gejala seperti anosmia dan hilangnya indra perasa, menyebabkan kekhawatiran terkait kondisi kesehatan seseorang, depresi dan bahkan sampai ketidakmampuan bekerja dan berinteraksi dengan masyarakat.

Gejala khas lainnya adalah terputusnya keparahan sakit Covid-19 dan perkembangan gejala signifikan selama penyembuhan.

Sebagian besar pasien di klinik long Covid memiliki penyakit awalnya, seringnya mereka lebih muda daripada pasien yang dirawat di rumah sakit (RS), dan dulunya sehat dan aktif sebelum mendapatkan infeksi Covid-19.

Terlepas dari gejala spesifik, banyak pasien yang khawatir ada infeksi yang terus-terusan terjadi merusak sel bagian tubuh mereka, serta takut dan frustrasi jika mereka tidak kunjung sembuh.

Sejauh ini belum ditemukan tes tertentu untuk menjelaskan gejala long Covid.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Stres? Ini Dia 6 Langkah Mudah yang Bisa Kamu Lakukan Untuk Atasi Stres Selama di Rumah Aja

Namun sebagian besar pasien long Covid mendapati gejala yang kemungkinan berkaitan dengan interaksi fisik dan proses psikologi rumit yang telah muncul akibat inflamasi mendadak akibat infeksi Covid-19.

Berapa banyak orang memiliki long Covid?

Sangat sulit untuk menentukan proporsi berapa banyak orang terkena Covid-19 berakhir dengan gejala yang tetap.

Studi yang masih dilakukan terkait imunitas Covid di Walter and Eliza Hall Institute (WEHI) temukan 34% partisipannya mengalami long Covid 45 hari sejak diagnosa Covid-19.

Menghitung sekarang terbilang cukup sulit karena data akan terus bertambah mengingat pasien Covid-19 terus bertambah.

WHO mengatakan jumlah pasien long Covid adalah 10% sedangkan studi dari Inggris mendapatkan 3)%.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang, Minyak Kayu Putih Ampuh Atasi Anosmia yang Jadi Ciri Terpapar Covid-19, Ini 7 Manfaat Lainnya!

Proporsi orang yang terdampak berbeda-beda antara negara-negara.

Bagaimana mengobatinya?

Mengobati gejala-gejala ini masih sulit karena tidak ada tes klinis pasti untuk menentukan jika seseorang memiliknya sehingga belum ada pengobatan standarnya.

Orang-orang dengan gejala ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan tapi perlu dipastikan dan diberi informasi.

Lainnya masih memerlukan perawatan teratur di RS oleh tim dokter spesialis.

Menyedihkannya, ada kelompok pasien yang penyembuhannya lambat, biasanya mereka adalah orang masih muda yang dulunya bugar dan sehat.

Mereka kesulitan untuk kembali bekerja, berolahraga dan bersosialisasi.

Kembalinya mereka ke bekerja dan aktivitas lain sampai harus diatur dan jangan mendadak dilakukan sangat cepat.

Baca Juga: Pemerintah Bagikan 300 Ribu Paket Obat Gratis untuk Pasien Covid-19 Khusus Isolasi Mandiri, Ini Syarat dan Cara Mendapatkannya

Kasus Covid-19 di Indonesia yang kian meningkat , jumlah pasien sembuh yang mengalami gejala menetap seperti mereka juga ikut bertambah.

Melansir dari Tribunnews Mega Selia, salah satu mahasiswa negeri di Bandung mengaku beruntung bisa sembuh dari Covid yang menurutnya sangat menyakitkan.

"Aku positif awal Juni sekarang udah negatif, sampe sekarang masih sering lemes, gampang capek dan sesek. Mungkin masih butuh waktu buat balik normal lagi,"ujarnya, Senin (12/7/2021).

Didalam video berdurasi sekitar 30 detik tersebut, dokter Kevin menjawab pernyataan warganet yang mengeluh masih sesak setelah satu bulan negatif Covid-19.

"Ini namanya Long Covid syndrom. Kumpulan gejala setelah sembuh dari Covid. Gejalanya bisa cepat lelah, pusing atau sesak," tulisnya.

Dalam video yang diunggahnya, terdapat hampir 15 ribu disukai oleh pengguna Tiktok dan dikomentari oleh hampir dua ribu orang.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Diungkap Ahli, Rutin Minum Segelas Kopi Tiap Pagi Hari Ternyata Bisa Cegah Covid-19, Begini Penjelasannya!

"Memang butuh waktu 1-2 bulan baru agak normal," balas dokter Kevin.

GridPop.ID (*)