GridPop.ID - Covid-19 Varian Delta ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan data dari laman resmi organisasi nirlaba internsional, Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
Dilansir dari coronajakarta.go.id via Tribunnews.com, Covid-19 Varian Delta (B.1.617.2) adalah mutasi dari Covid-19 yang sebelumnya telah beredar (SARS-CoV.2 B.1.617).
Terkait varian tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melabelinya sebagai varian of concern (VOC) pada 11 Mei.
Bahkan sejak 14 Juni 2021, varian tersebut telah menyebar luas ke 74 negara dan termasuk Indonesia.
Virus ini dikategorikan sebagai virus yang mengkhawatirkan lantaran dapat mengurangi netralisasi oleh antibodi secara signifikan.
Jika gejala yang dialami orang yang terinfeksi virus corona sebelumnya antara lain, demam, batuk kering, napas pendek, kelelahan yang luar biasa, menggigil, tidak mampu untuk mencium atau merasakan.
Namun ada gejala tambahan saat seseorang terinfeksi corona varian delta, yakni nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek,
mual atau muntah, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, gangguan pendengaran, pembekuan darah, gangren (kematian jaringan tubuh).
Sementara itu, DI Yogyakarta rupanya menjadi salah satu wilayah yang turut terpapar varian Delta di Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, hal itu diketahui berdasarkan data GISAID yang tak lain adalah organisasi nirlaba yang didirikan di Jerman pada 2008 dan merupakan bank data beragam virus influenza dan corona yang menjadi penyebab Covid-19.
Baca Juga: Jangan Gegabah, Segera Lakukan Hal Berikut Jika Tubuh Terinfeksi Covid-19 Varian Delta!
Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan juga membenarkan kabar tersebut.
"Jadi yang pertama kita rutin submit ke GISAID, yang kemarin memang betul itu data varian delta di Indonesia sudah cukup banyak," katanya saat jumpa pers di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Sabtu (17/7/2021).
Ia lantas menjelaskan bahwa varian delta telah menyebar di 14 provinsi di Tanah Air dan salah satunya DI Yogyakarta.
"Lebih dari 14 provinsi (temuan varian delta)," imbuh Budi.
Budi pun mengambil langkah dengan menggencarkan vaksinasi di Indonesia guna mengantisipasi tersebarnya Covid-19 varian delta.
"Vaksinasi kita akan gaspol. Jadi jogja akan kita kejar secepat mungkin.
Arahan bapak Presiden, vaksinasi bukan hanya 85 persen tapi seluruh rakyat Yogya yang eligible untuk vaksinasi kita ingin kalau bisa secepat mungkin kita penuhi 100 persen," kata dia.
Terkait temuan tersebut, Gubernur DI Yogyakarta Sri SUltan Hamengku Buwono X enggan banyak bicara.
"Nanti akan kita umumkan setelah ini," katanya singkat.
GridPop.ID (*)