GridPop.ID - Dunia ini memiliki berbagai macam hukuman, mulai dari yang unik hingga mengerikan.
Penjatuhan hukumannya pun bermacam-macam, mulai dari lewat penegak hukum, kepala adat maupun oleh keluarga sendiri.
Ya, tak sedikit kabar berhembus menyatakan bahwa seseorang mendapat hukuman kejam dari keluarganya sendiri.
Salah satunya seperti yang dialami oleh seorang wanita dari China yang ditemukan terkurung di lubang sempit bawah tanah ini.
Kita warga Indonesia mungkin sudah sering mendengar hukuman bernama pasung.
Orang yang mendapat hukuman ini biasanya akan dikurung di sebuah ruang terpisah dengan kaki terpenjara oleh kayu maupun besi berukuran besar oleh keluarga atau kerabatnya sendiri.
Serupa dengan itu, seorang wanita dikabarkan dikurung oleh keluarganya sendiri di lubang sempit di bawah tanah.
Wanita yang diketahui bernama Peng itu pun tampak tak berdaya lantaran terkurung dalam kondisi menyedihkan sebelum akhirnya ditemukan oleh polisi.
Dilansir dari news.com.au pada 2019 silam, Peng dikurung dalam sebuah lobang tanpa alas tidur dan bagian mulut lobang diberi pagar besi agar ia tak bisa keluar.
Ia dilaporkan menderita penyakit mental yang parah sejak dia terlibat dalam kecelakaan mobil.
Peng kemudian didiagnosis sakit mental oleh otoritas setempat setelah dia ditahan karena membobol properti tetangganya pada tahun 2012 silam.
Pihak berwenang setempat membantu memberi subsidi dengan menyediakan empat hari tinggal di bangsal mental untuk Peng.
Dia dilaporkan kembali ke rumah dalam kondisi stabil setelah perawatan kejiwaan yang telah dikatakan berhasil.
Namun, Peng yang tinggal di kota Xixia di kabupaten Pingshan, Sichuan, China kemudian memiliki beberapa gangguan psikotik dan bertindak keras terhadap orang lain tidak lama setelah insiden itu.
Karena kondisinya yang memburuk, keluarganya kemudian memutuskan untuk mengurungnya di ruang bawah tanah mereka untuk menghindari dia melukai tetangga.
Peng kemudian harus menghabiskan hari-harinya sendirian di ruang bawah tanah.
Dia diberi makanan dan air melalui celah di pintu masuk berbahan logam di ruang bawah tanah.
Peng pun tak bisa bercengkrama dengan anggota keluarga lainnya karena ia hanya sendiri di tempat itu.
Tak ada bantal, kasur atau pun selimut untuk meghangatkan tubuhnya.
Masih belum diketahui berapa lama dia telah ditahan di bawah tanah oleh keluarganya sebelum dia akhirnya diselamatkan.
Penduduk di daerah itulah yang pertama menemukan dia ditahan dalam kondisi yang tidak manusiawi sehingga dia akhirnya diselamatkan oleh polisi.
Polisi kemudian membebaskan Peng dan mengirimnya ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
GridPop.ID (*)