GridPop.ID - Thailand merupakan salah satu negara yang menerapkan wajib militar bagi putra-putra di negaranya.
Kebijakan wajib militer ini ternyata mengikat untuk semua pria termasuk dengan pada 'ladyboys' atau transgender yang ada di Thailand.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, diungkapkan pada April 2018 silam, para ladyboys tampak mengikuti pendaftaran wajib militer di Thailand.
Ajang wajib militer ini diadakan setiap tahun di Thailand dan mewajibkan semua pria berusia 21 tahun wajib melapor ke barak-barak militer.
Kehadiran mereka langsung menarik perhatian lantaran penampilan mereka yang mengenakan pakaian perempuan dan tak segan memperlihatkan sisi feminim mereka.
Salah seorang ladyboy yang paling mencuri perhatian bernaa Issaree Mungman (21). Ia merupakan pemenang kontes kecantikan transgender juga turut mendaftar wajib militer.
"Saya ingin berterima kasih kepada para prajurit ini. Mereka memperlakukan saya dengan amat baik. Semua berjalan lancar. Semuanya amat ramah dan mendukung saya," ujar Issaree, pemenang Miss Trans Universe Thailand 2018.
Berbeda dari Issaree, beberapa transgender ada yang merasa khwatir saat akan menjalani wajib militer.
Sebagian besar mereka takut akan dipermalukan di depan umum.
Dikutip GridPop.ID dari Grid.ID, ada yang mengeluh lantaran mereka merasa hanya diperlakukan sebagai warga negara kelasa dua.
"Sebagian besar mereka khawatir akan menanggalkan pakaiannya, atau dipermalukan di depan umum," kata Jetsada Taesombat, direktur eksekutif Aliansi Transgender Thailand untuk Hak Asasi Manusia.
"Beberapa orang sangat stres bahkan ingin bunuh diri untuk menghindari wajib militer," tambahnya.
Setiap bulan April, pria-pria Thailand yang berusia 21 tahun harus secara sukarela melayani negara selama enam bulan.
Saat mendaftar, dokter akan memeriksa mereka apakah telah megalami perubahan fisik seperti telah operasi payudara atau operasi kelamin.
Mereka yang memiliki perubahan fisik, yang menunjukkan "gangguan identitas gender", dibebaskan dari kewajiban dan tidak perlu kembali.
Namun, mereka yang belum mengalami perubahan tersebut harus kembali hingga dua tahun lagi, kecuali rumah sakit militer menyatakan mereka tidak mampu.
GridPop.ID (*)