Find Us On Social Media :

32 Tahun Diculik Pengasuh Sendiri, Anak Ini Akhirnya Bisa Kembali ke Pelukan Orang Tua, Terungkap Motif Mencengangkan Pelaku hingga Tega Bawa Kabur Bayi sang Majikan

By Luvy Octaviani, Kamis, 19 Agustus 2021 | 15:01 WIB

Ilustrasi penculikan anak

GridPop.ID - Penculikan merupakan tindakan kejahatan yang tidak dapat dimaafkan.Hal inilah yang menimpa seorang anak yang diculik oleh pengasuh sendiri.Bahkan, dirinya terpaksa bertahun-tahun terpisah dari orang tua kandungnya.Dikutip oleh tribunneewsmaker dari The Paper, peristiwa ini terjadi di Guilin, Guangxi, China.Januari 1988, wanita bernama Qin Mouying pergi ke rumah keluarga Cao untuk meminta pekerjaan sebagai pengasuh bayi.Keluarga itu memiliki bayi berusia 5 bulan bernama Cao Ping.Cao menerima kehadiran Qin dengan baik, sama sekali tak punya firasat buruk.Namun pada hari kedua bekerja, Qin justru menculik Cao Ping dan membawa bayi itu pulang untuk dibesarkannya sendiri.

Baca Juga: 15 Tahun Menikah, Wanita Ini Tak Pernah Sekalipun Berhubungan Intim dengan Suami, Alasannya Buat Sedih, Begini Kisahnya yang Menyayat Hati

Orangtua Cao Ping tentu saja panik, mereka berusaha keras menemukan anaknya, namun selama puluhan tahun mencari tidak pernah berhasil.Pada tahun 2012, orangtua Cao Ping memberikan sample DNA Cao Ping kepada database anti-perdagangan orang Kementerian Keamanan Publik.Pada Mei 2020, Cao Ping menerima pemberitahuan bahwa DNA yang dia berikan cocok dengan sampel DNA pasangan bermarga Cao di Guangxi.Pada 29 Mei 2020, Cao Ping akhirnya dipertemukan kembali dengan orangtua kandungnya berkat bantuan Tim Reserse Kriminal Biro Keamanan Umum Guilin.Cao Ping bertemu lagi dengan keluarganya setelah 32 tahun diculik.Berbagi dalam sebuah artikel pada Agustus 2020, pengasuh Qin mengatakan bahwa dia dan mantan suaminya Li sama-sama dari Guilin.Mantan suaminya sering memukulinya.Wanita ini kabur dari rumah setelah bertengkar dengan suaminya.Mengetahui dia tidak subur atau mandul, dia mencoba menculik Cao Ping untuk membesarkannya.

Baca Juga: Balas Dendam, Pria Ini Gigit Balik Ular Berbisa yang Menggigit Kakinya, yang Terjadi Selanjutnya di Luar Dugaan

Keluarga Sakit HatiMeski kini sudah berkumpul kembali, keluarga Cao Ping tak pernah bisa memaafkan perbuatan Qin.Adik Cao Ping yang bernama Cao Ying menyebut kakaknya menderita kerusakan emosional yang besar karena penculikan tersebut.

Keluarga Cao memang sangat kaya, sehingga jika Cao Ping tidak diculik, ia akan bisa mendapat kehidupan yang lebih baik.Pekerjaan pengasuh menyebabkan Cao Ping menderita.Cao Ping bahkan tidak menyelesaikan sekolah menengah.Melihat putranya menjalani kehidupan yang menyedihkan adalah rasa sakit yang luar biasa di hati orangtua kandungnya.Menurut pengumuman hasil pengaduan pidana keluarga Cao dari Kejaksaan Rakyat Distrik Tuong Son, Guilin, pengasuh Quin terlibat dalam kejahatan penculikan dan penipuan anak.Namun karena batas waktu kejahatan perempuan ini telah berakhir, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan pihak berwajib.

Baca Juga: PPKM Terus Berlanjut, Kreatifitas Pengusaha Angkringan di Magelang Tuk Promosi Muncul Berkat Baliho Puan Maharani, Jargon Menggelitiknya Tuai Sorotan

Hindari Penculikan, Jangan Lakukan Hal Ini terhadap Anak

Dilansir dari laman kompas.com pada (4/9/15), Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina ini mengatakan, orangtua memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak mereka. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua untuk menghindari penculikan anak, diantaranya:1. Jangan tinggalkan anak sendirian dan lepas dari pandangan orangtua Tidak meninggalkan anak seorang diri adalah hal paling penting dilakukan untuk mencegah anak menjadi korban penculikan. Saat berjalan-jalan dengan anak, tidak perlu selalu menggenggam tangannya. Namun, anak tak boleh lepas dari pandangan orangtua. Ajarkan pula pada anak agar tidak terlalu jauh dari orangtuanya. “Misalnya, anak diberitahu ’posisi kamu selalu tiga langkah dari ibu ya’. Lalu praktikkan tiga langkah itu, anak-anak harus diberi contoh konkret,” kata Nina dalam acara Kelas Parenting Tiga Generasi “Is Stranger Danger” di Conclave Coworking Space, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2015).2. Jangan beri pakaian dengan tulisan nama anak Untuk menghindari penculikan, jangan berikan anak pakaian yang bertuliskan namanya. Tak hanya pada baju anak, termasuk pada tas anak. Apalagi jika ditulis dalam huruf besar yang mudah dibaca oleh orang lain.Hal ini bisa memudahkan penculik untuk merayu anak. Dengan menyebut nama, anak merasa penculik tersebut memang orang yang kenal dengannya. “Anak akan lebih mudah takluk pada mereka yang memanggil namanya,” jelas Nina.3. angan biarkan anak berjalan sambil bermain gadget Rasanya, hampir semua anak kecil kini mengenal gadget. Ketika sedang berada di luar rumah, jangan biarkan anak asyik bermain gadget sambil berjalan. Konsentrasi anak akan tertuju pada gadget dan menarik perhatian seseorang untuk menculik. “Tak hanya anak, orangtua juga jangan asyik main gadget sambil berjalan,” kata Nina. Di samping itu, anak juga harus diajari berbagai macam hal agar terhindar dari penculikan. Menurut Nina, sering kali penculikan bukan dilakukan orang yang tidak dikenal, melainkan oleh orang yang dikenal dengan berbagai motif.

Baca Juga: Hari Ini Nikah, Terungkap Harga Fantastis 1 Box Makanan Bridesmaid Lesti Kejora dan Rizky Billar, Sosok Ini Sampai Syok: Makan 4 Bisa Buat Bayar KosGridPop.ID (*)