Tapi kondisi ini juga dapat menyebabkan peradangan yang menyasar pada organ tubuh.
Semua pasien Covid-19, memiliki risiko yang sama terhadap kondisi ini, termasuk mereka yang diketahui sebagai orang tanpa gejala (OTG).
Maka dari itu, semua orang dianjurkan untuk dapat mendeteksi gejala yang dialami sedini mungkin agar dapat memperoleh pengobatan yang sesuai.
Spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar, dr, SpPD menyebut bahwa, badai sitokin dapat diatasi apabila si penderita melakukan pemantauan ketat selama infeksi Covid-19.
Langkah ini dapat membantu memperlambat progresivitas peradangan yang terjadi.
"Waspada bila muncul demam tinggi setelah hari kelima, batuk/sesak yang tambah parah, dan penurunan bertahap saturasi oksigen," tulis dia melalui akun Instagram-nya.
Adaninggar menyebut bahwa kondisi gejala yang memburuk dan kondisi masa kritis biasanya terjadi usai lima hari kemunculan gejala pertama.
Meski pencegahan agak sulit dilakukan karena faktor yang menentukan terjadinya badai sitokin bersifat kompleks, tak ada salahnya jika tetap menjaga diri agar terhindar dari Covid-19.