GridPop.ID - Sekitar 96 orang sopir truk dan kenek asal Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terlantar di Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mereka terpaksa tidak bisa melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Lembar ke Pelabuhan Waingapu, NTT.
Hal ini karena, KMP Egon atau kapal pelni yang ditunggu tidak kunjung datang sejak bulan Juli 2021 lalu untuk membawanya ke Sumba, NTT.
Di satu sisi, belum lagi sopir ekspedisi ini harus mengantar barang-barang ke tujuannya.
Dilansir dari Kompas.com, truk-truk bermuatan 8 hingga 10 ton barang terparkir di sekitar Jembatan Timbang Pelabuhan Lembar Lombok Barat.
Mereka rata-rata membawa barang-barang keras hingga sembako.
Ada pula sopir yang membawa telur ayam hingga telur itu menetas karena terlalu lama menunggu kapal di tengah kondisi panas pelabuhan.
Salah satu sopir ekspedisi asal Sumba Timur, Umbu Domu Ninggeding (43) mengaku sudah tiga bulan dirinya terkatung-katung tanpa kejelasan di tempat tersebut.
Domu pun bingung karena pemilik barang yang diangkutnya marah lantaran barang tersebut tak kunjung tiba.