"Dari istri saya juga pernah mimpi sosok Mamah, minta suruh jaga saya juga, mungkin seperti itu mimpi sejak kepergian Mamah sama Amalia," katanya.
Yoris terus berharap agar kasus perampasan nyawa dari ibu serta adiknya tersebut agar segera terungkap oleh pihak kepolisian.
"Harapan saya mah tetap sama supaya pelaku secepatnya ditangkap sama pihak kepolisian dan dihukum seberat-beratnya," ujar Yoris.
Sementara itu, hingga hari ke-56 pasca peristiwa perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, polisi belum juga bisa mengungkap siapa pelakunya.
Polisi sendiri masih terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan seperti data, informasi, dan keterangan dari saksi-saksi.
Dapat diketahui, hingga saat ini polisi telah memeriksa sebanyak 56 orang saksi.
Diharapakan dengan 56 orang saksi yang sudah diperiksa oleh pihak kepolisian dapat segera menyingkap tabir dari kasus perampasan nyawa ibu dan anak itu.
Beberapa waktu lalu, sebelum datang dan berdoa di makam Tuti dan Amalia, Yoris sempat menyindir ayahnya Yosef.
Melansir dari Tribunnews.com, hal itu lantaran Yosef tidak datang ke pengajian almarhumah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, akhir September 2021 lalu.
Menurut Yoris, semua keluarga dari ibunya pun turut kecewa atas tindakan Yosef tersebut yang tidak ada rasa simpati kepada kedua korban.
"Ya, kecewa ya jelas, papah (Yosef) tidak pernah datang di pengajian rutin, semua keluarga mamah (Tuti) juga kecewa," ujar Yoris di Dusun Jalancagak, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (24/9/2021).
Bahkan, Yoris bersama keluarga Tuti semakin kecewa lantaran Yosef masih mementingkan bermain golf saat keluarga semua sedang berduka karena kasus Subang.
"Enggak tahu, papah (Yosef) bisa sempetnya main golf dibandingin mendoakan mamah sama adik saya. Kayak kami semua tahlilan, dia main golf," katanya.
GridPop.ID (*)