"Tubuh kita memiliki jam biologis dan ini mengatur banyak proses dalam tubuh. Proses ini memiliki ritme," kata penulis studi yang juga seorang profesor aspek metabolek diabetes tipe 2 di Maastricht University, Belanda, Patrick Schrauwen.
"Jam biologis kita juga mempengaruhi metabolisme dan apakah tubuh kita membakar lemak atau karbohidrat pada waktu-waktu tertentu," tambahnya.
Untuk peserta penelitian yang mengalami obesitas atau berisiko terkena diabetes tipe 2, proses pembakaran lemak tersebut lebih optimal di sore hari.
Ketua Departemen Ilmu Olahraga di University of South Carolina Shawsn Arent mengatakan, asupakan makanan juga kemungkinan berperan.
Suhu tubuh yang lebih tinggi di sore hari juga dapat membantu kinerja otot, hampir seperti pemanasan harian.
"Anda memiliki lebih banyak jam bangun dalam sehari, Anda lebih terjaga, Anda memiliki kesempatan untuk mengisi sistem sedikit lebih banyak," kata Arent.
Schrauwen menjelaskan, tidak ngemil di sore hari dan menghindari makan larut malam dapat berdampak besar pada berat badan serta kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang terlambat makan cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori total daripada mereka yang makan di pagi hari.
Bagi banyak orang, berolahraga cukup jauh lebih penting daripada berolahraga pada waktu yang tepat.
Baca Juga: Nyesel Kalau Nggak Tahu, Berikut 3 Tips Sederhana Turunkan Berat Badan dengan Cepat, Dijamin Ampuh!
GridPop.ID (*)