Kini, Hawa merasa kondisinya semakin membaik.
Kendati demikian, dia masih harus menjalani kemoterapi agar pulih sepenuhnya.
Selain kanker serviks dan rahim, kanker ovarium (OC) memiliki peringkat ketiga dalam kanker ginekologi.
Salah satu cara untuk "pencegahan” adalah dengan mengidentifikasi faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kanker ovarium.
Dalam abstrak dan makalah itu sendiri, ternyata ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker ovarium. Apa saja?
Melansir dari Kompas.com, faktor gaya hidup meningkatkan risiko kanker ovarium.
Sebut saja obesitas, kelebihan berat badan, merokok, dan penggunaan bedak tabur di organ kewanitaan.
Menurut para peneliti, makanan yang terkait dengan risiko kanker ovarium adalah kopi, telur, alkohol, dan asupan lemak, yang semuanya dapat meningkatkan risiko kanker ovarium secara signifikan.
Walau demikian, perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada ilmuwan yang bisa dengan akurat menemukan penyebab kanker ovarium.
Yang bisa kita lakukan adalah menjalani pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
GridPop.ID (*)