Find Us On Social Media :

12 Tahun Pindah ke Kota, Pria Ini Syok Saat Pulang ke Kampung Halaman Lihat Anjing Peliharaannya Masih Setia Menunggu, Ending Kisahnya Bikin Mewek!

By Lina Sofia, Rabu, 1 Desember 2021 | 05:02 WIB

Seekor anjing setia menunggu kepulangan tuannya sampai 12 tahun.

GridPop.ID - Anjing memang dikenal sebagai hewan yang setia.

Tak sedikit kita mendengar pemilik anjing yang menceritakan bahwa hewan kesayangannya ini selalu menunggui tuannya pulang ke rumah.

Seperti kisah yang dialami oleh pria ini, ia baru saja kembali ke rumah lamanya setelah 12 tahun tinggal di kota.

Tak disangka, ternyata, anjingnya masih setia menunggu kepulangannya.

Melansir Tribun Trends dari doisongphapulat.com pada Selasa (30/11/2021), awalnya pria ini meninggalkan desanya saat masih anak-anak sekitar 12 tahun yang lalu.

Pada saat itu, keluarganya memiliki masalah besar hingga memutuskan untuk membawanya ke kota untuk pindah.

Rumah pria itu pada waktu itu memiliki seekor anjing, tetapi ketika dia pindah, dia tidak membawanya.

Setelah 12 tahun meninggalkan kampung halamannya, dalam pekerjaan sambilan, pria itu memutuskan untuk mengunjungi rumah lamanya.

Dia dengan santai berjalan menuju rumah dan pergi ke pintu, dan mendadak ia menangis ketika melihat bahwa anjing yang ditinggalkan keluarganya 12 tahun yang lalu masih ada di sana.

Baca Juga: Ketangkap Basah Rudapaksa Kembang Desa, Pemuda Ini Bak Kena Karma Instan, Alat Viral Digigit Anjing Warga Saat Berusaha Kabur!

Gonggongan anjing itu masih sama, namun si anjing terlihat tua dengan bulu yang lusuh dan sebagian besar gigi di mulutnya sudah tanggal.

Pria itu mengira anjing itu tidak lagi mengingatnya karena lebih dari satu dekade telah berlalu.

Tanpa diduga, begitu melihat pria itu, anjing itu langsung bergegas ke arahnya dengan gembira.

Anjing tersebut melompat dan "memeluk" pria itu seolah-olah tidak pernah pergi.

Setelah diposting, cerita tentang anjing tersebut dengan cepat mendapat perhatian dari netizen.

Mereka bertanya-tanya mengapa keluarga pria itu tidak membawanya.

Dihadapkan dengan terlalu banyak komentar jahat dan kritik dari netizen, pria itu menjelaskan bahwa kondisi keluarga saat itu tidak baik, sehingga membawa anjing mungkin akan menambah beban.

Setelah berunding, dulu keluarganya memutuskan untuk memberikan anjing itu ke rumah tetangga sebelah.

Namun, setelah keluarga lelaki itu pindah, anjing itu datang ke rumahnya setiap hari.

Mendengar penjelasan pria tersebut, warganet semakin menyayangkan anjing setia yang memiliki pemilik baru namun masih terus memikirkan pemilik lama.

Sebenarnya, dari manakah perilaku "sahabat terbaik manusia" ini bisa ada pada diri anjing?

Penjelasan mudahnya adalah karena tuannya memberikan makanan dan tempat perlindungan.

Baca Juga: Selama Ini Dikira Anjing Husky, Pemilik Hewan Ini Syok Tahu Jenis Hewan Peliharaannya yang Sebenarnya, Terungkap Lewat Hal Aneh Ini

Dilansir dari Kompas.com, ternyata ada penjelasan yang lebih dalam dan ini bersifat ilmiah.

1. Pengembang-biakkan yang selektif

Nenek moyang kita tanpa disadari kemungkinan besar berpartisipasi dalam pembiakan selektif, dengan membunuh anjing yang sifatnya agresif atau sering menyerang dan menggigit.

Anjing yang berbakat untuk berburu dan setia, akan dipelihara dan dirawat dengan baik. Hal ini tentu meningkatkan peluang reproduksi yang sukses. 

Ketika anjing mendapatkan makanan dan tempat berlindung yang aman serta nyaman, maka anjing akan memberikan imbalan pada tuannya dalam bentuk "kepatuhan" atau "kesetiaan". 

Seiring dengan hilangnya kebiasaan berburu dan manusia semakin nyaman dan menetap, proses domestikasi ini bergeser menjadi sebuah persahabatan.

2. Perilaku bawaan

Nenek moyang anjing adalah serigala yang hidup secara berkelompok, untuk bertahan hidup di alam liar, serigala harus percaya dan kooperatif. 

Pemimpin serigala atau sang alfa, bertanggung jawab sampai sakit parah atau terlalu tua untuk melakukan kemampuan terbaiknya dan akhirnya ditantang oleh serigala yang lebih kuat untuk kemajuan seluruh kelompok.

3. Ikatan sosial

Ikatan sosial yang dimediasi oleh tatapan, serta membelai dan berbicara, meningkatkan kadar oksitosin, hormon bahagia, baik pada manusia dan anjing.

Hormon ini berperan dalam proses penjinakkan anjing, terkait dengan perasaan keterikatan dan kepercayaan diri, yang pada akhirnya memfasilitasi pembentukan kesetiaan dan cinta dalam hubungan emosional.

Baca Juga: Tak Tinggal Diam, Hotman Paris Desak Kapolda Aceh untuk Lakukan Hal Ini Usai Viral Oknum Petugas Siksa Anjing Canon, sang Pengacara: Sangat Menjijikan 

GridPop.ID (*)