Disebutkan, seorang mahasiswi berinisial SAD (24), asal Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi nekat membuat skenario penyekapan atas dirinya sendiri.
Kepala Dusun Kaumjaya, Dadan Mulyana (35), mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di RT 5 di sebuah indekos di dekat kampus Unsika.
Saat mendatangi lokasi Dadan mengaku melihat sejumlah warga sudah berkumpul sedang menyaksikan seorang gadis yang terlihat lemas dan menangis dibawa oleh polisi.
"Kalau kata keluarganya, anaknya itu disekap kemudian dibius. Dimintai uang sebanyak Rp 60 juta," ujar Dadan.
Sementara itu Iroh (50), warga sekitar lokasi mengatakan polisi sampai memanjat pagar setinggi 3 meter untuk menyelamatkan SAD karena pagar indekos tersebut digembok.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengungkapkan bahwa kasus penculikan dan penyekapan mahasiswi di Karawang berinisial SAD (24) ternyata hanyalah bohong belaka.
Mahasiswi ini hanya mengarang cerita kalau dia menjadi korban penyekapan.
Menurut Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana, sandiwara mahasiswi tersebut dilakukan karena dirinya terlilit utang.
"Sudah terungkap, sandiwara korban. Butuh uang untuk bayar utang pribadi," kata Oliestha saat dihubungi Tribun Jabar, Minggu (31/1/2021).