GridPop.ID - Kisah penculikan bukan lagi kasus kejahatan baru yang menghantui masyarakat.
Kasus penculikan baik pada anak maupun orang dewasa sudah marak terjadi sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam.
Namun lain halnya dengan kasus penculikan palsu yang mulai bermunculan beberapa tahun belakangan ini.
Kasus penculikan palsu ini tentu saja membuat banyak orang geram lantaran merasa tertipu.
Seperti kasus penculikan palsu yang sempat menghebohkan warga Karawang, Jawa Barat, awal tahun 2021 silam.
Kejadian itu bermula saat kabar penyekapan seorang mahasiswi menghebohkan warga Dusun Kaumjaya, Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
Bagaimana tidak, ngakunya disekap hingga pelaku meminta uang tebusan Rp 60 juta, ternyata semua kejadian ini hanyalah skenario sang mahasiswi untuk memeras keluarganya.
Kasus penculikan palsu di Karawang tersebut sempat diwartakan GridPop.ID pada 1 Februari 2021 silam.
Disebutkan, seorang mahasiswi berinisial SAD (24), asal Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi nekat membuat skenario penyekapan atas dirinya sendiri.
Kepala Dusun Kaumjaya, Dadan Mulyana (35), mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di RT 5 di sebuah indekos di dekat kampus Unsika.
Saat mendatangi lokasi Dadan mengaku melihat sejumlah warga sudah berkumpul sedang menyaksikan seorang gadis yang terlihat lemas dan menangis dibawa oleh polisi.
"Kalau kata keluarganya, anaknya itu disekap kemudian dibius. Dimintai uang sebanyak Rp 60 juta," ujar Dadan.
Sementara itu Iroh (50), warga sekitar lokasi mengatakan polisi sampai memanjat pagar setinggi 3 meter untuk menyelamatkan SAD karena pagar indekos tersebut digembok.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengungkapkan bahwa kasus penculikan dan penyekapan mahasiswi di Karawang berinisial SAD (24) ternyata hanyalah bohong belaka.
Mahasiswi ini hanya mengarang cerita kalau dia menjadi korban penyekapan.
Menurut Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana, sandiwara mahasiswi tersebut dilakukan karena dirinya terlilit utang.
"Sudah terungkap, sandiwara korban. Butuh uang untuk bayar utang pribadi," kata Oliestha saat dihubungi Tribun Jabar, Minggu (31/1/2021).
Sementara itu, kasus penculikan palsu juga sempat dilaporkan terjadi di Alaska pada Juli 2017 silam.
Dilansir dari Intisari Online, seorang gadis bernama Jessica Nordquist nekat membuat skenario penculikan lantaran tak terima diputuskan sang kekasih bernama Mark Weeks.
Wanita berusia 26 tahun itu bahkan sempat menyebarkan tuduhan tentang pemerkosaan yang dilakukan Weeks pada keluaraga dan kerabat mantan kekasihnya.
Sayang, sikap Jessica itu tidak mendapatkan perhatian, sehingga dia pun merekayasa penculikan pada dirinya sendiri.
Jessica yang menyamar sebagai penculik nekat mengirim foto dirinya telanjang dan diikat layaknya sebuah penculikan kepada teman, rekan kerja dan keluarga Weeks.
Polisi mengunjungi rumahnya, di mana mereka menemukan catatan yang memberitahu mereka tentang penculikannya.
Permainan berakhir dua hari kemudian ketika mereka menemukannya tidur di tempat tidur yang nyaman dan sarapan di Skotlandia.
Dia menerima hukuman penjara empat setengah tahun pada tahun 2018.
GridPop.ID (*)