Pada pertama itu, Zou juga mengunjungi toko Gucci di bandara dan berhasil meyakinkan staf di sana untuk memberinya kantong kertas Gucci gratis, yang membuat kepribadian sosialitanya semakin dipercaya. Itu juga membantunya menyelinap keluar dengan makanan gratis.
Ketika dia mengunjungi toko Louis Vuitton sambil memegang tas kantong barunya, staf di sana diduga meninggalkan tamu lain dan menyapanya. Dia kemudian diperlihatkan barang-barang mahal dan bahkan diundang ke acara brand mewah itu.
Setelah "menaklukkan" bandara, seniman yang menyamar untuk proyek kelulusannya ini pindah ke Distrik Dongcheng, bagian makmur dari pusat kota Beijing.
Di sana, dia menggunakan citra “mingyuannya” untuk mendapatkan lebih banyak makanan dan akomodasi gratis.
Di sebuah hotel kelas atas, dia membuat nama palsu dan nomor kamar agar dia bisa mendaftar di resepsionis. Penyamaran Zou Yaqi kembali berhasil hingga membuatnya mendapat akses ke kamar mandi gratis, yang memiliki fasilitas, sauna, dan ruang mandi uap.
Selain memenuhi perutnya dengan makanan mahal seperti hati angsa dan makanan penutup cokelat putih di acara-acara yang dia tipu, dia mengambil bagian dalam pelelangan untuk perhiasan mahal, sampai diizinkan mencoba beberapa barang jutaan yuan.
Pada titik ini, dia telah menjadi begitu terbiasa dengan gaya hidup “glamornya”, sehingga dia bahkan tidak merasa gugup untuk menunjukkan dirinya sebagai seorang sosialita kepada siapa pun. Dia juga tidak khawatir akan risiko bahwa penyamarannya akan terungkap.