GridPop.ID - Warga kampung miliarder di Tuban, Jawa Timur tengah menjadi sorotan.
Dulu mendadak kaya, kini warga kampung miliarder di Tuban hidup susah usai tak punya lahan.
Bahkan ada yang terpaksa menjual sapi untuk memenuhi kebutuhan hidup karena tidak punya pendapatan tetap.
Padahal, seperti yang diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto sudah sempat merasa khawatir.
Gihanto menjelaskan, terdapat 840 kepala keluarga di desa tersebut. Sementara, warga yang menjual tanahnya sebanyak 225 orang.
PT Pertamina juga menghargai tanah warga lebih tinggi dari biasanya, sekitar Rp 600.000 sampai Rp 800.000 per meter.
Rata-rata, warga mendapat uang sebanyak Rp 8 miliar dari penjualan tanah itu.
Gihanto menjelaskan, warga yang memiliki empat hektare lahan mendapat uang sebesar Rp 26 miliar.
Ada juga warga yang mendapat Rp 28 miliar. Warga tersebut berasal dari Surabaya tetapi memiliki lahan di desa tersebut.
Menurut Gihanto, sebagian besar warga memakai uang tersebut untuk membeli mobil. Lalu, ada warga yang membeli tanah di daerah lain dan membangun rumah.
Sedangkan warga yang menggunakan uang itu sebagai modal usaha hanya beberapa orang.