GridPop.ID - Setiap pria tentu ingin memuaskan pasangannya.
Seperti pria asal Lingkungan Dadapan, Kelurahan Kedungbunder, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar berinisial MRZ (25).
Ia nekat memasang tindik pada kemaluan agar pasangannya memperoleh sensasi saat bercinta.
Namun, endingnya malah di luar dugaan karena MRZ melepas tindik itu dibantu petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Blitar.
Melansir dari SURYA.co.id, kejadian ini terjadi pada Selasa (1/3/2022).
MRZ dengan malu-malu mengakui kalau pasangan yang diajaknya bercinta merasakan sesuatu yang berbeda.
Tetapi MRZ kemudian sering kesakitan dengan adanya tindik di organ intimnya itu.
Ternyata karena mata tindik yang berbentuk seperti kunci menonjol pada tindik, sering menyangkut di celananya.
"Katanya ada sensasi lain karena perempuan yang diajak begituan mengaku ada rasa yang beda,"
"Cuma karena sering kesakitan terutama saat tersangkut celananya, sehingga ia lama-kelamaan merasa tidak nyaman, sehingga dilepas," papar Andi Putra Sagita, Kepala UPT (Unit Pelaksana Tehnis) Damkar Pemkab Blitar yang memimpin operasi pelepasan tindik itu.
Petugas damkar pun geli bercampur deg-degan saat membantu MRZ melepas joy-piercing alias tindik pemuas itu.
"Selama bertahun-tahun bertugas, baru kali ini kami mendapat tugas melepas tindik,"
"Meski dengan perasaan tidak karuan, antara geli dan agak deg-degan, namun Alhamdulillah berhasil," ujar Andi.
Andi menuturkan, MRZ datang ke kantor damkar, Selasa (1/3/2022) sekitar pukul 11.40 WIB.
Kepada petugas, lajang tanggung itu mengungkapkan keluhannya bak pasien kepada dokter.
Ternyata ia mengaku punya tindik di bagian intimnya dan meminta pihak damkar membantu melepasnya.
'Kami nggak menyangka kalau ia punya masalah seperti itu. Kami kira masalah apa, nggak tahunya, kami disuruh melepasnya," ungkapnya.
Meski baru pertama kali mendapat order langka, namun Andi dan timnya tidak bisa menolaknya.
Akhirnya MRZ diajak masuk ke satu ruangan dan bersiap-siap menjalani operasi.
Alatnya jangan dibayangkan seperti peralatan medis, melainkan berupa gerinda (grinder) atau gergaji pemotong alias penghalus, senter dan air dalam bak.
Gerinda dipakai untuk melepas cincin perak (manik) yang menempel di kulit organ sebelah bawah.
Sebagai tambahan informasi seperti yang dilansir dari Tribunnews.com, ternyata tindik kelamin bukan hal yang populer baru-baru ini saja.
asisten direktur Frankfurt University Teaching Hospital for Psychosomatic Medicine and Psychotherapy, Aglaja Stirn, MD, menyebutkan bahwa praktik genital piercing atau tindik kelamin itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.
Menurut risetnya, Stirn memaparkan bahwa tindik kelamin merupakan bagian dari kebudayaan Suku Dayak, di Kalimantan.
Dahulu, laki-laki suku dayak diharuskan menghias alat vitalnya dengan perhiasan-perhiasan dari tulang-belulang.
Tradisi tindik kelamin juga disebutkan dalam teks Kamasutra, yang tak lain adalah kitab kuno yang membahas serba-serbi cinta dan sensualitas dari kebudayaan Hindu.
Di sini, tindikan kelamin disebutkan sebagai bentuk perhiasan.
GridPop.ID (*)