GridPop.ID - Warga Lumajang, Jawa Timur, tengah dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual yang dilakukan pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Dusun Curah Lengkong, Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang.
Berkedok dapat berkah, FN meminta korban untuk memijitnya hingga pelecehan seksual itu terjadi.
Warga yang kadung geram sampai beramai-ramai menggeruduk rumah FN dan melemparinya dengan batu hingga kaca pecah.
Kini, polisi tampak bersiaga di depan ponpres dan juga mengumpulkan perangkat desa untuk memberikan sosialisasi kepada warga agar menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
Kronologi
Melansir dari Surya.co.id, dugaan pelecehan seksual terjadi sekitar bulan Januari-Maret 2022.
Hal ini dimungkinkan karena ketika hari libur Lebaran berakhir, kabarnya salah seorang korban enggan kembali ke ponpes.
Sikap santri inilah yang membuat curiga hingga korban melaporkan yang dialaminya kepada orang tuanya.
Kabarnya, FN mencabuli para korbannya bermula dari modus meminta pijat dengan iming-iming mendapat berkah.
Hal ini tentu saja membuat orang tua korban meradang.
Wali murid itu memutuskan melaporkan pelecehan seksual yang dialami anaknya ke Kepala Desa Curah Petung.