Usai kembali ke Tarakan, F baru berani lapor ke pihak berwajib.
“Pas sudah sampai Tarakan, sudah saya bikin laporan ke kepolisian, baru saya kasih tahu orangtua saya,” ujar F.
Berdasarkan pengakuan kakak korban, oknum TNI tersebut bertugas di Batalyon 613 Raja Alam Kota Tarakan.
Begitu awak media mengonfirmasi pihak Batalyon, Komandan Batalyon 613 Raja Alam, Letkol Inf Priyo Handoyo, melalui Wadanyon, Kapten Inf Mahfudz mengungkapkan terkait kasus tersebut.
Jika insiden tak pantas itu benar melibatkan anggotanya, maka pihaknya tak akan menutupi soal permasalahan ini.
“Kami mewakili satuan menyampaikan informasi berkembang di luar.
Bahwa terkait dengan kasus yang ada, satuan tidak akan menutupi permasalahan tersebut,” tegas Wadanyon, Kapten Inf Mahfudz.
Adapun pihaknya sudah menerima laporan satu oknum berinisial AA.
“Untuk terduga pelaku, sudah kita serahkan ke Denpom Bulungan untuk dilaksanakan penyidikan,” ujar Kapten Inf Mahfudz.
Hasil keputusan persidangan masih menunggu penyidikan.
Sementara dilansir dari Tribun Kaltara, pihaknya juga telah berupaya melakukan mediasi dengan keluarga korban.