Kelimanya saat itu mendengarkan lagu-lagu Rush dengan boom box.
Pada akhir lagu Bastille Day, Portnoy mengatakan bahwa lagu tersebut terdengar sangat majestic.
Mereka pun kemudian memilih nama Majesty lantaran dinili bagus untuk nama band.
Para anggota Dream Theater saat itu memiliki jadwal yang ketat hingga bekerja paruh waktu.
Untuk itu, mereka harus memilih antara fokus untuk band atau belajar di bidang musik dan bubar dari band.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk berhenti kuliah dan fokus band.
Dream Theater kemudian mengisi berbagai konser di sekitar wilayah Kota New York pada awal 1986 dan merekam demo bertajuk The Majesty Demos dan 1000 keping kaset berhasil terjual dalam kurun waktu enam bulan.
Saat masih menggunakan nama Majesty dan mulai terkenal, anggota Dream Theater dituntut oleh grup musik dari Las Vegas dengan nama yang sama, Majesty.
Grup ini menuntut Dream Theater atas pelanggaran hak kekayaan intelektual, terkait dengan penggunaan nama mereka.
Dream Theater pun terancam harus mengganti nama baru.
Berbagai pilihan nama diusulkan dan diuji, mulai dari Glasser, Magus, hingga M1.