"Tapi kehendak Allah beda, saya serahkan pada Allah. Seorang suami ditinggal istri dengan rasa ikhlas. Saya kalau suami ditinggal istri ikhlas, itu akan membawa jalan ke surga-Nya," ucap Tessy.
Tessy dengan tegar mengenang momen sambil menceritakan detik-detik kepergian Sri Handayani.
"Waktu almarhum (istri) meninggal, jadi dia tidur di tengah-tengah, saya di sebelahnya, anak saya paling kecil di sebelah kiri. Dia enggak ngasih isyarat," kata Tessy.
"Saya ngomong, 'lihat ibumu bibirnya sudah membiru', habis itu berpulang, diambil. Nyesel, ya semua itu kembali ke Allah," lanjutnya.
Tessy juga mengaku telah hidup bersama sang istri selama 56 tahun.
Di mata Tessy, Sri Handayani disebut sangat menyayangi cucu dan cicitnya.
'Bayangkan kita barengan selama 56 tahun. Dan dia itu sangat sayang sama anak cucu, cicitnya. Dia itu sampai dia meninggal rasanya (saya) nggak bisa berkata-kata," lanjut Tessy.
Saat pertama kali bertemu, ternyata awal hubungan Tessy dengan Sri Handayani sempat ditentang oleh orangtua karena profesinya saat itu hanya sebagai pemain sandiwara.
"Saya sudah ikut salah satu sandiwara, waktu itu saya main musik, main drum, dia (istri) nonton. Saya lihat ini lumayan juga perempuan. Sri usia belum sampai 20, SMA dia," sebutnya.
"Waktu itu orangtua tidak setuju, orangtua almarhum (istri), karena kehidupan saya belum jelas. Tapi, ya lama-kelamaan orangtua daripada terjadi sesuatu, cepat-cepat dinikahkan," sambungnya.
Tessy terlihat sangat syok hingga pingsan saat melihat jenazah sang istri tergolek lemas tak bernyawa sesampainya di rumah duka.