GridPop.ID - Para orang tua wajib memperhatikan kondisi kesehatan si buah hati.
Salah satunya jika anak mengalami alergi.
Berikut ini tips hidup bagi para ayah dan ibu menghindari risiko alergi pada anak.
Melansir Tribun Health, meski alergi tak dalam kasus berat tapi jangan dianggap remeh.
dr Santi dari medical Center Kompas Gramedia juga menerangkan, alergi bersifat acak.
Pun ia menambahkan tiap orang tak pernah tahu kapan masuknya reaksi alergi yang berat atau ringan.
Alhasil, reaksi yang ditimbulkan tak bisa diduga.
"Jadi kalau ditanya berbahaya atau tidak, bisa berpotensi berbahaya walau pada umumnya tidak berbahaya. Tapi jangan dianggap enteng karena ini bersifat acak," tegas dr Santi pada siaran Radio Sonora FM , Selasa (19/7/2022).
Tak sampai di situ, dr Santi meminta para orang tua lebih memperhatikan jenis makanan yang sedang diperkenalkan pada anak.
"Terutama pada anak-anak yang masih kecil.
Tapi jangan dibalik, kalau gitu takut ah anak anak jangan dikasih kacang, kan banyak alergi kacang.
Banyak yang alergi susu sapi, jangan dikasih nanti alergi," katanya lagi.
Ada pula orang tua yang enggan memberikan telur atau ikan lantaran takut jika si buah hati mengalami alergi.
Padahal menurut penelitian yang baru-baru ini dilakukan, kata dr Santi penting memperkenalkan makanan sejak dini pada anak.
"Hal itu itu membuat angka alergi terhadap makanan tersebut menjadi lebih rendah.
Anak-anak lebih baik diperkenalkan banyak jenis makanan," pungkasnya.
Sementara itu dilansir dari Mayo Clinic via Kompas Health, berikut ini adalah tipe elergen yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
- Udara: serbuk sari, bulu binatang, tungau debu, dan jamur
- Makanan: kacang, gandum, kedelai, ikan, kerang, telur, dan susu
- Sengatan serangga: lebah atau tawon
- Obat: antibiotik berbasis penisilin
- Zat lainnya, seperti lateks yang jika tersentuh dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit
GridPop.ID (*)