Find Us On Social Media :

Dusun Sambo di Magelang Mendadak Disorot Setelah Kasus Ferdy Sambo Mencuat, Apakah Ada Kaitannya dengan Pembunuhan Brigadir J? Begini Penjelasan Sekertaris Desa

By Lina Sofia, Sabtu, 27 Agustus 2022 | 18:22 WIB

Ada Dusun Sambo di Magelang, apakah ada kaitannya dengan Irjen Ferdy Sambo?

GridPop.ID - Seiring dengan ramainya pemberitaan terkait kasus Ferdy Sambo, nama Dusun Sambo di Kecamatan Podosoko, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mendadak disorot.

Bahkan dusun ini pun ikut menjadi bahan guyonan masyarakat, terutama dari luar daerah.

Sebelumnya nama Ferdy Sambo belakangan disorot usai menjadi tersangka kasus pembunuhan ajudannya sendiri Brigadir J.

Mengutip Kompas.com, Ferdy Sambo pun dijerat dengan pasal dugaan pembunuhan berencana yakni Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Ancaman pidananya, maksimal hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup.

Pada perkara ini, Sambo diduga memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J di rumah dinasnya kompleks Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022.

Gara-gara nama Ferdy Sambo, lantas, seperti apa Dusun Sambo ini dan apakah ada kaitannya dengan sang Jenderal?

Dilansir dari Tribunnews.com, dari pusat Kota Magelang, jarak yang harus ditempuh sekitar 20 kilometer atau sekitar 30-45 menit perjalanan mengendarai sepeda motor.

Akses jalan berbatu, berliku dan melewati perkebunan-perkebunan.

Namun, begitu sampai dusun itu, terlihat bersih dan rapi, bahkan Dusun Sambo baru saja dicanangkan sebagai Kampung Pancasila oleh Pemerintah Kabupaten Magelang.

Tidak sekadar nama, Dusun Sambo ternyata memiliki sejarah tersendiri sejak masa penjajahan Belanda.

Sekretaris Desa Podosoko, Kuwato (56) menceritakan, sejarah pada saat masa penjajahan Belanda, konon Sambo adalah nama leluhur masyarakat setempat.

Baca Juga: Pantas Terlihat Tenang Saat Sidang, Pakar Mikro Ekspresi Bongkar Arti Gesture Ferdy Sambo, Ada Apa?

Sekitar tahun 1700-an, atau ketika masa penjajahan Belanda, ada seorang musafir bernama Wira Sambo yang pertama kali menemukan tempat di kaki Gunung Merbabu itu.

Menurut Kuwato, Wira Sambo adalah seorang penyebar agama Islam yang kemudian dipanggil Kyai Wikono.

Menurut cerita sesepuhnya, Wira Sambo berasal dari Kasunanan Keraton Solo

Dahulu terjadi peperangan sehingga punggawa-punggawa dan prajurit lari dari peperangan itu.

"Yang namanya Wira Sambo itu memang sampai sekarang dibuat cikal bakal (kelahiran Dusun Sambo). Wira Sambo adalah musafir, penyebar agama Islam, menjadi orang yang pertama kali masuk di wilayah dusun ini, yang waktu itu belum ada namanya," terang Kuwato, saat ditemui di rumahnya, pada Kamis (25/8/2022).

Wira Sambo tiba dan tinggal bersama istrinya bernama Dewi Sekar Kenanga, dan nama tersebut menjadi nama Dusun Kenanga (dibaca Kenongo-red) yang terletak tidak jauh dari Dusun Sambo.

Wira Sambo atau Kiai Wikono dan istrinya kemudian melahirkan keturunan-keturunan yang kini masih banyak yang tinggal di Dusun Sambo dan sekitarnya.

Masyarakat sampai sekarang masih menggelar tradisi-tradisi untuk mengormati leluhur, termasuk Kiai Wikono.

Di antaranya, tradisi Nyadran yang digelar setiap tanggal 10 bulan Ruwah dalam kalender Islam.

Pada saat Nyadran itu, seluruh masyarakat berkumpul untuk menggelar doa bersama untuk leluhur.

Beberapa warga juga melakukan ziarah ke makam Kiai Wikono yang ada di pemakaman dusun.

"Sebagian besar warga di sini adalah keturuan Kiai Wikono, ada juga yang tinggal di luar dusun, tapi kalau Nyadran kami semua berkumpul, berdoa bersama dan menggelar tradisi-tradisi. Warga yang ikut Nyadran bisa sampai 600-700-an orang," terang Kuwato yang merupakan keturuan ke-8 Kiai Wikono.

Baca Juga: Nasibnya Sudah di Ujung Tanduk, Begini Perubahan Mimik Wajah Ferdy Sambo Saat Jalani Sidang Etik, Awalnya Tenang tapi Akhirnya kok...

Kuwato menyebutkan, Dusun Sambo dihuni sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 289 jiwa.

Sebagian besar masyarakat adalah petani dan pedagang, hampir tidak ada warga yang berprofesi sebagai pegawai maupun aparat negara.

Walapun demikian, masyarakat sangat menjunjung nilai toleransi dan gemar bergotong-royong. Tingkat pendidikannya juga beragam dari SD hingga perguruan tinggi.

Sejak nama Sambo ramai dibicarakan karena kasus pembunuhan yang melibatkan anggota polisi Irjen Ferdy Sambo, dusun ini pun ikut menjadi bahan guyonan masyarakat, terutama dari luar daerah.

Mereka penasaran, bahkan ada yang tidak tahu jika ada Dusun Sambo di Kabupaten Magelang.

"Sering sekali ditanya sama warga dari luar (luar Dusun) "gimana, Sambo aman, Pak?" begitu," cerita Kuwato sembari tertawa.

"Ada juga yang bertanya apakah di Dusun Sambo ada warga bernama Ferdy. Saya bilang kalau di Dusun Sambo, Ferdy akan menjadi Pardi," ucap dia sembar tertawa.

Kuwato sendiri pertama kali mendengar nama Sambo di televisi karena kasus krinimal tersebut.

Awalnya dia juga penasaran asal muasal Ferdy Sambo bahkan sempat terbesit jika sang jenderal adalah keturunan Wira Sambo, leluhurnya.

"Di televisi ada Sambo itu, saya pribadi berpikir kenapa kok dusun saya, Dusun Sambo kok dibawa-bawa ke sana.

Setahu saya tulisan yang dieja Sambo itu juga hanya dusun saya. Saya juga bertanya-tanya apakah Ferdy itu asal usulnya dari Dusun Sambo," ungkap Kuwato.

Sejauh ini, Kuwato memastikan tidak ada kaitan Ferdy Sambo dengan nama Dusun Sambo.

Baca Juga: BUKAN Santai, Ferdy Sambo Panik dan Tegang saat Hadapi Para Jenderal Bintang 3 Dalam Sidang Kode Etik, Ahli Forensik: Penuh Tekanan 

GridPop.ID (*)