GridPop.ID - Rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J telah dilangsungkan, Selasa (30/08/2022).
Dari situ terungkap kronologi lengkap niat jahat hingga eksekusi keji terhadap Brigadir J.
Termasuk suara tangisan yang terdengar di TKP.
Melansir dari Tribunnews.com, suara tangisan itu berasal dari bawahan Irjen Ferdy Sambo yang merasa kecewa dengan tingkah atasannya.
"Ketika mereka (bawahan Sambo) ditanya kapan saudara merasakan bahwa apa yang dikatakan FS itu bohong, tidak sesungguhnya fakta, yang ada di situlah mereka menusuk hati sehingga tidak bisa menahan air matanya," kata Anggota Kompolnas Yusuf Warsyim, dikutip dari Tribunnews.com.
Pasalnya, melalui rekonstruksi pembunuhan yang digelar di kediaman pribadi dan rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022), peran kelima tersangka terungkap.
Bermula dari rekonstruksi adegan di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah, yang terjadi pada Kamis (7/7/2022).
Reka ulang adegan itu digelar di aula rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.
Dalam rekonstruksi tersebut, ada adegan yang menggambarkan Putri Candrawathi terbaring di tempat tidur. Lalu, terlihat asisten rumah tangga (ART) Sambo, Kuat Ma'ruf, berdiri di samping Putri. Ada pula saksi bernama Susi yang diduga juga ART keluarga Sambo.
Sambil berbaring, Putri tampak menelepon menggunakan ponselnya. Namun, tak diketahui siapa yang dia hubungi.
Tak lama, Kuat keluar dari ruangan yang diduga merupakan kamar tidur itu. Di luar kamar, dia bertemu dengan ajudan Putri, Ricky Rizal atau Bripka RR. Tidak diketahui pembicaraan yang terjadi antara Bripka RR dengan Kuat. Namun, setelah itu, Bripka RR menghampiri Putri di kamar.