GridPop.ID - Rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J telah digelar Selasa (30/08/2022).
Dalam rekonstruksi itu, terungkap jika Bharada E sempat dibuat emosi oleh sosok ini.
Siapa dia dan karena apa Bharada E bisa sampai emosi?
Kabar ini pun telah dikonfirmasi oleh Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Hasto Atmo Suroyo.
Dibeberkan kondisi Bharada E atau Richard Eliezer yang sempat emosional saat proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J pada Selasa (30/8/2022) lalu.
Hal ini karena adanya perbedaan keterangan yang disampaikan tersangka lain saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Menurut Bharada E, keterangan dari tersangka lain itu tidak seperti kenyataan.
"Ketika rekonstruksi ada keterangan dari tersangka lain yang sempat membuat dia sedikit emosional."
"Karena dianggap keterangan tersangka lain tidak seperti kenyataannya, itu yang membuat dia sedikit emosional," ujarnya, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (06/09/2022).
Namun, Hasto Atmo Suroyo tidak menyebut siapa sosok tersangka lain yang membuat Bharada E emosional.
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari Tribun Jakarta.com, setidaknya ada 33 catatan rekonstruksi yang berbeda dari kesaksian Bharada E.
Hal ini telah dikonfirmasi oleh Ronny Talapessy, Pengacara Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.
Ronny mencatat ada 33 perbedaan antara pengakuan Bharada E dengan adegan reka ulang berdasarkan keterangan tersangka lain.
"Dari rekonstruksi kemarin ada 33 catatan kami khusus mengenai hal-hal yang menjadi perbedaan. Ini akan menjadi bahan kita buat di pengadilan," ujar Ronny di program Sapa Indonesia Pagi, Selasa (6/9/2022).
Ronny mengungkapkan, dari 33 perbedaan keterangan itu, yang paling krusial adalah terkait adegan penembakan Brigadir J.
Ferdy Sambo tidak mengaku menyuruh Bharada E untuk menembak Brigadir J, sesama ajudan.
"Tapi yang sangat krusial adalah saudara FS membantah memerintah Bharada RE untuk menembak," kata Ronny.
Padahal, pengakuan Bharada E yang saat ini menjadi justice collaborator, dirinya menembak Brigadir J karena diperintah Ferdy Sambo.
Ronny juga menegaskan bahwa Bharada E tidak memiliki motif menembak Brigadir J.Ferdy Sambo sempat melirik tajam Bharada E saat rekonstruksi.
Tidak ada alasan bagi Bharada E untuk menembak dan menghabisi nyawa rekan kerjanya.
"Tetapi yang perlu kita sampaikan bahwa dasar klien saya melakukan penembakan karena perintah."
"Jadi tidak masuk akal kalau Bharada E ini inisiatif melakukan penembakan karena latar belakang tidak ada masalah sebenarnya antara saudara RE dengan saudara J," jelas Ronny.
Ronny pun tengah mempersiapkan berkas dan pembelaan untuk di pengadilan kelak dalam menghadapi kemungkinan keterangan tersangka lain yang akan menyudutkan Bharada E.
"Pembelaan di pengadilan sedang kita siapkan," kata dia.
GridPop.ID (*)