Find Us On Social Media :

Ketakutan Bharada E Usai Diperintah Ferdy Sambo, Sempat Berdoa di Toilet Sebelum Menembak Brigadir J, Kuasa Hukum: Situasi Dia Panik

By Lina Sofia, Jumat, 9 September 2022 | 19:03 WIB

Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E

GridPop.ID - Sebelum melakukan perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J, Bharada E sempat berdoa.

Hal ini diungkap oleh Ronny Talapessy, pengacara Bharada E terkait hal yang dilakukan kliennya sebelum menembak Brigadir J.

Ya, saking takutnya, Bharada E disebut sempat berdoa di kamar mandi sebelum melaksanakan perintah Irjen Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

Dilansir dari Tribunnews.com, kuasa hukumnya, Ronny Talapessy mengungkapkan kliennya takut dan panik ketika menerima perintah Irjen Ferdy Sambo menembak Brigadir J rumah dinas Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 .

Bharada E mengaku sempat berdoa, sebelum akhirnya menuntaskan perintah Irjen Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

"Jadi, klien kami terpikir perintah itu salah tapi tidak berani menolak perintah FS, karena pada situasi itu dia panik, juga ada ketakutan sehingga Bharada E akhirnya berdoa dulu sebelum menembak Yosua," kata Ronny dalam acara dua sisi yang ditayangkan di akun YouTube TvOneNews, Kamis (8/9/2022).

Dikabarkan Bharada E berdoa di toilet.

Menurut Ronny, dengan pangkat terendah dalam kepolisian, Bharada E sama sekali tidak kuasa menolak perintah bos yang pangkatnya jauh sekali diatasnya yakni jenderal bintang dua, Irjen Ferdy Sambo.

"Apalagi, FS lagi marah, dan bisa berbalik ke dia, jadi ada ketakutan dirasakan Bharada E," ujar Ronny.

Baca Juga: Sempat 2 Kali Dipanggil Kapolri, Bharada E Pilih Selamatkan Diri Usai Ditipu Ferdy Sambo Dijanjikan Perlindungan, Ini yang Dikatakan Richard Setelah Dijadikan Tersangka

Bharada E katanya akhirnya menembak Brigadir J seperti yang diperintahkan Ferdy Sambo.

Setelah menembak Brigadir J beberapa kali hingga tertelungkup bersimbah darah.

Menurut Bharada E, kata Ronny, Ferdy Sambo kemudian menembak ke dinding rumah dan juga ke arah Yosua. 

Hal itu menurut Bharada E, kata Ronny, sebagai cara Sambo merancang dan menskenariokan bahwa yang terjadi di sana dan menewaskan Brigadir J adalah tembak-menembak dan bukan pembunuhan.

"Bharada E melihat Ferdy Sambo ikut menembak ke tubuh Yosua juga," katanya.

Ronny menjelaskan kepribadian Bharada E yang penurut dan dekat dengan keluarga juga membuat  terpaksa menjalankan perintah Irjen Ferdy Sambo.

"Soal ini akan saya beberkan di persidangan, untuk pembelaan Bharada E," kata Ronny.

Selain itu Bharada E juga memiliki peran dalam mengisi magasin pistol yang digunakan untuk menembak Brigadir J.

Pengisian magasin pistol tersebut merupakan perintah dari mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Baca Juga: Pantas Bharada E Berani Bongkar Skenario Palsu Ferdy Sambo Setelah Ditetapkan sebagai Tersangka, Kapolri Beberkan Alasan Richard Mau Mengubah Keterangannya: Saat Itu Saya Panggil

Mengutip GridPop.ID sebelumnya, Ronny juga menjelaskan Bharada E adalah ajudan yang dipanggil terakhir kali oleh Ferdy Sambo.

“Klien saya itu dipanggil terakhir. Kemudian diserahkan kotak magasin untuk diisi. Dalam posisi itu kan ada perintah,” katanya dikutip oleh Tribunnews.com dari Dua Sisi  di YouTube tvOne, Minggu (4/8/2022).

Ferdy Sambo sempat mengatakan kepada Bharada E bahwa istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan di Magelang.

Ini disampaikan Bharada E saat memberikan magasin untuk diisi dalam pistol yang digunakan menembak Brigadir J.

“Perintahnya ‘Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)’, ujar Ronny.

Alasan Bharada E tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo ketika tersangka lain yaitu Bripka RR dapat menolaknya.

Ronny menyebut alasannya karena faktor psikologis dan status Bharada E yang baru saja bekerja dengan Ferdy Sambo.

“Jadi ketika dia menerima perintah itu, dia tidak bisa menolak karena ada background psikologis.

Kedua, Bharada E ini kerjanya baru enam bulan jalan. Jadi sangat baru dan pangkat paling rendah,” jelasnya.

Baca Juga: Masih Ingat Kasus Jessica Kopi Sianida, Lolos Lie Detector dan Dinyatakan No Deception Indicated, Apakah Kuat Ma'ruf CS Bakal Senasib?

GridPop.ID (*)